Mandi Wajib (Mandi Junub) Penjelasan Lengkap
Bagi seluruh umat Islam perlunya mengetahui tata cara dalam melaksanakan mandi wajib atau mandi ketika seseorang dalam keadaan junub, dan hal itu harus diketahui oleh seluruh umat Islam yang taat. karena seorang muslim harus bisa membersihkan dan mensucikan diri dari hadast besar.
Karena untuk mengerjakan ibadah shalat kita harus bersuci dari hadas besar. dan cara untuk menghilangkan hadast besar yaitu kita harus mandi wajib yang mana membasuh seluruh tubuh mulai dari ujung kaki sampai dengan ujung rambut.
Penjelasan Mandi Wajib (Junub)
Mandi wajib (junub) adalah membersihkan dan mensucikan diri dari hadas besar. Dimana mandi wajib itu dilakukan ketika seseorang setelah bersetubuh atau jima' meskipun tidak mengeluarkan air mani. Dan juga ketika keluarnya air mani dari organ intim laki-laki maupun perempuan, baik dikeluarkan secara sengaja maupun tidak disengaja.
Anjuran dalam melaksanakan mandi wajib ketika keadaan junub itu sudah dijelaskan di dalam Al-Qur'an yaitu:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَاَ نْـتُمْ سُكَا رٰى حَتّٰى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ وَلَا جُنُبًا اِلَّا عَا بِرِيْ سَبِيْلٍ حَتّٰى تَغْتَسِلُوْا ۗ وَاِ نْ كُنْتُمْ مَّرْضٰۤى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَآءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَآئِطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَآءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَا مْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَ يْدِيْكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَا نَ عَفُوًّا غَفُوْرًا
yaaa ayyuhallaziina aamanuu laa taqrobush-sholaata wa angtum sukaaroo hattaa ta'lamuu maa taquuluuna wa laa junuban illaa 'aabirii sabiilin hattaa taghtasiluu, wa ing kungtum mardhooo au 'alaa safarin au jaaa`a ahadum mingkum minal-ghooo`ithi au laamastumun-nisaaa`a fa lam tajiduu maaa`ang fa tayammamuu sho'iidang thoyyibang famsahuu biwujuuhikum wa aidiikum, innalloha kaana 'afuwwan ghofuuroo
Artinya: "Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati sholat, ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekadar melewati untuk jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub).
Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 43)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَا غْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَ يْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَا فِقِ وَا مْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَ رْجُلَكُمْ اِلَى الْـكَعْبَيْنِ ۗ وَاِ نْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَا طَّهَّرُوْا ۗ وَاِ نْ كُنْتُمْ مَّرْضٰۤى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَآءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَآئِطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَآءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَا مْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَ يْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗ مَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰـكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَ لِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
yaaa ayyuhallaziina aamanuuu izaa qumtum ilash-sholaati faghsiluu wujuuhakum wa aidiyakum ilal-maroofiqi wamsahuu biru`uusikum wa arjulakum ilal-ka'baiin, wa ing kungtum junubang faththohharuu, wa ing kungtum mardhooo au 'alaa safarin au jaaa`a ahadum mingkum minal-ghooo`ithi au laamastumun-nisaaa`a fa lam tajiduu maaa`ang fa tayammamuu sho'iidang thoyyibang famsahuu biwujuuhikum wa aidiikum min-h, maa yuriidullohu liyaj'ala 'alaikum min harojiw wa laakiy yuriidu liyuthohhirokum wa liyutimma ni'matahuu 'alaikum la'allakum tasykuruun
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan sholat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki.
Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu.
Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 6)
Maknanya dari penjelasan ayat di atas sudah jelas bahwasanya anjuran untuk melaksanakan mandi wajib ketika keadaan junub yaitu keadaan kotor ketika keluar mani atau ketika setelah bersetubuh yang mewajibkan untuk melaksanakan mandi wajib untuk membersihkan dan juga bersuci.
Sebab-Sebab Mewajibkan Untuk Mandi Wajib
- Karena bersetubuh
- Kedua, keluar air mani disebabkan bersetubuh atau karena lain sebab yang dinamakan jinabat atau junub.
- Ketiga, karena selesai nifas yaitu setelah selesainya berhentinya darah yang keluar sudah melahirkan
- Keempat, karena wiladah atau setelah melahirkan
- Kelima, karena selesai haid.
Fardhu Mandi Wajib
- Niat
1. Niat dan do'a secara umum
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf ‘il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta’aala.
Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta’ala.”
2. Niat untuk perempuan yang setelah menstruasi atau haid
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf’i hadatsil haidil lillahi Ta’aala.
Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta’ala.”
3. Niat setelah Nifas
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf’i hadatsin nifaasi lillahi Ta’aala.
Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta’ala.”
- Setelah melaksanakan niat kemudian mengambil air dan membasuh tangan tiga kali.
- Kemudian membersihkan najis-najis yang masih menempel di badan
- Selanjutnya melaksanakan wudhu terlebih dahulu
- Setelah itu mulailah mandi besar dengan mengguyur kepala tiga kali
- Selanjutnya mengguyur bagian badan sebelah kanan dan kiri sebanyak 3 kali dan juga mengguyur bagian belakang badan 3 kali. Serta membersihkan bagian sela-sela rambut, kumis ataupun jenggot jika mempunyai.
- Dan tentunya pasti kan air mengalir ke lipatan-lipatan kulit dan sampai pangkal dan sela-sela rambut
- Dan yang terpenting usahakan untuk membersihkan bagian area kemaluan.
Intinya dari tata cara mandi besar di atas, itu yang wajib dilaksanakan adalah membersihkan najis yang menempel di badan serta menyiramkan air ke seluruh badan. Dan untuk yang lainnya adalah sunnah muakkad yang didalamnya terdapat keutamaan-keutamaan tertentu.
Larangan Untuk Seseorang Yang Sedang Junub
- Melaksanakan ibadah shalat
- Berdiam diri didalam masjid
- Memegang kitab suci Al-Qur'an
- Membaca kitab suci Al-Qur'an
- Melakukan tawaf di baitullah
Hikmah Mandi Wajib
Mandi wajib merupakan syariat agama Islam, di mana mandi wajib dilakukan ketika seseorang setelah bersetubuh, mengeluarkan mani, atau juga mandi yang berhukum sunnah apabila hendak ingin melaksanakan shalat Jumat maupun saat idul Fitri dan idul Adha. dan apabila kita melaksanakan mandi besar di dalamnya terdapat hikmah. Dan berikut ini adalah beberapa hikmah dari mandi wajib yaitu:
- Mendapatkan pahala,
Karena mandi wajib merupakan syariat Islam, apabila kita melaksanakan salah satu syariat Islam maka hal tersebut dihitung sebagai pahala. Oleh sebab itu bagi umat Islam yang senantiasa menjalankan perintah-perintah sesuai syariat Islam maka akan mendapatkan pahala. Abu Malik Al Asy’ari meriwayatkan hadis:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم:الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيمَانِ (رواه مسلم)
Rasulullah saw. bersabda: “Kesucian (kebersihan) adalah bagian dari iman.” (HR. Muslim).
Dan dari hadist di atas sudah jelas bahwa kebersihan atau kesucian adalah bagian dari seseorang beriman, maka dari itu seseorang wajibkan untuk bersuci dengan melaksanakan mandi wajib dan berwudhu.
- Tubuh menjadi bersih
Seseorang yang melaksanakan mandi maka badannya akan bersih, dimana kotoran-kotoran yang menempel di bagian tubuh akan hilang sehingga hal tersebut akan menghindarkan kita untuk terserang penyakit. Serta apabila badan kita bersih maka orang-orang yang dekat dengan kita akan merasa senang karena badan kita bersih dan wangi.
Aisyah r.a. pernah berkata:
كَانَ النَّاسُ أَهْلَ عَمَلٍ وَلَمْ يَكُنْ لَهُمْ كُفَاةٌ فَكَانُوا يَكُونُ لَهُمْ تَفَلٌ فَقِيلَ لَهُمْ لَوِ اغْتَسَلْتُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ. (رواه مسلم)
Artinya' “Dulu orang-orang merupakan pekerja keras, yang tidak memiliki pelayan. Sehingga tubuh mereka mengeluarkan bau yang tidak sedap. Maka dikatakan kepada mereka “Seandainya kalian mandi pada hari Jumat.” (HR. Muslim)
- Menumbuhkan rasa semangat
Sebab apabila seseorang melaksanakan mandi dan badan diguyur dengan air maka akan menjadikan seseorang tersebut lebih semangat, serta menghilangkan rasa lesu, letih, dan juga malas. Terlebih lagi apabila seseorang yang setelah bersetubuh dan kemudian melaksanakan mandi wajib secara syariat agama Islam maka, hal tersebut akan membangkitkan semangat bagi seseorang yang melaksanakan mandi wajib.
Kesimpulan
Dengan begitu Itu tadi merupakan sedikit penjabaran mengenai mandi wajib yang dilakukan ketika seseorang sedang junub. Atau sedang berkeadaan kotor karena terkena hadas besar. Tentunya mandi wajib merupakan salah satu syariat agama Islam yang mana apabila melaksanakan akan mendapatkan hikmah atau juga pahala. Dimana tujuan dari mandi wajib ini yang utama ialah untuk bersuci.