Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penjelasan Dan Hadits Tentang Dajjal

Bagi setiap umat Islam pasti sering kali mendengar tentang siapa itu Dajjal dimana seluruh umat meyakini bahwa kedatangan Dajjal itu adalah salah satu tanda akan datangnya kiamat. Namun untuk kedatangan atau kemunculan dari Dajjal tidak ada yang mengetahuinya, dan yang tahu hanyalah Allah subhanahu wa ta'ala. Oleh karenanya berikut ini adalah ulasan mengenai siapa Dajjal yang lebih lengkap

Penjelasan Siapa Dajjal

Dajjal


Dajjal (الدّجّال) adalah seorang manusia pendusta dan penebar fitnah terbesar yang lahir dari keturunan Yahudi (Yahudza). Dalam berbagai riwayat, Dajjal kelak akan dibunuh oleh Nabi Isa 'alaihissalam atas izin Allah Ta'ala di akhir zaman. Peristiwa ini menjadi salah satu tanda-tanda terjadinya hari Kiamat. 

Dajjal bukan lah jin maupun makhluk yang lainnya tetapi Dajjal adalah manusia yang ditangguhkan umurnya. Dajjal memiliki nama asli adalah samiri, di mana samiri adalah seorang Bani Israil dari suku As-Samirah (samria) serta Dajjal lahir juga di negeri Samirah yaitu negeri kecil di Palestina warisan dari Nabi Sulaiman alaihissalam. 

Dajjal lahir dari seorang ayah dan ibu keturunan Yuhadza (Yahudi) yang mana ayah dan ibu Dajjal itu melewati pernikahannya selama 30 tahun atau belum dikarunia seorang anak. Dan setelah 30 tahun lebih kemudian dikarunia seorang anak laki-laki yang bernama samiri (Dajjal) yang buta sebelah matanya dan ia menjadi orang yang paling berbahaya dan paling sedikit manfaatnya bagi orang tuanya. Keluarga Dajjal yaitu ayah dan ibunya adalah penyembah berhala yang berbentuk sapi betina. Dajjal lahir 100 tahun sebelum kelahiran Nabi Musa alaihissalam. Dajjal sendiri dikisahkan membuat ibunya sengsara yaitu tidak mau menyusui dan selalu tertidur sehingga mengakibatkan payudara ibunya mengalami pembengkakan hebat dan menimbulkan panas yang luar biasa dan dua bulan kemudian ibunya meninggal dunia.

kalam.sindonews.com menjelaskan bahwa dalam Buku "lhdzaru aI-Masikh ad­Dajjal" disebutkan, Dajjal lahir dari hasil hubungan ketika ibunya sedang menstruasi, lalu terjadilah kehamilan sebagai pengaruh perbuatan Iblis. Dikisahkan, pada malam yang menakutkan diiringi embusan angin dan hujan lebat, pasangan suami istri itu mendengar suara dari patung sapi betina yang mereka anggap sebagai tuhan mereka. Kemudian patung itu memberitahu kepada mereka akan kelahiran seorang anak. Dimana setan mengetahui keinginan suami istri itu mendambakan seorang anak laki-laki. Karena itu setan memperdaya berhala itu seakan-akan memberi karunia anak dan meminta korban-korban sesembahan. Dan sedemikianlah cara setan menipu daya manusia.

Ayah Dajjal memiliki postur tubuh tinggi, gemuk, dan memiliki hidung seperti paruh burung sedangkan ibunya memiliki badan gemuk serta memiliki payudara yang besar. Selain Dajjal membuat sengsara ibunya, Dajjal juga membuat ayahnya sengsara. Dimana kesialan itu terjadi setelah 4 tahun Dajjal hanya diam dan tidur saja semenjak kelahirannya. Pada suatu malam anak itu bergerak merangkak seperti balita. Kemudian ia berjalan ke arah patung-patung berhala kemudian tidur di sisi patung itu. Sang ayah pun bangun keesokan harinya dan mendapati anaknya tertidur di pangkuan patung yang dianggap menjadi Tuhan mereka.

Kemudian sang ayah memanggil tetangga dan kemudian berita itu menyebar luar dan semuanya berbondong-bondong untuk melihatnya. Dan setelah itu hakim kota menganggap bahwa anak tersebut adalah pembawa keberkahan kemudian diutus lah mata-mata untuk membuat siasat bahwa ayahnya lah yang melakukan hal tersebut yakni menaruh anak nya di pangkuan patung sapi yang menjadi sesembahan nya.

Kemudian ayah Dajjal menangkal tuduhan tersebut lalu ia dipenjara dan disiksa. Sementara itu Dajjal diambil oleh hakim kota yang dibawa dan dirawat di istananya. Dan ketika dalam penjara ayah Dajjal tidak kuat menghadapi siksaan dipenjara lantas ayahnya mengakui bahwa dialah yang menaruh anaknya di pangkuan patung yang menjadi sesembahan. Setelah ia mengakui, kemudian ayah Dajjal diusir dan tinggallah ia sebatang kara karena ulah anaknya itu. Dan dalam keterasingannya itu ayah Dajjal meninggal dunia dalam penderitaannya

Setelah berada di dalam istana selama 1 tahun 1 bulan atas kehendak dan izin Allah subhanahu wa ta'ala negeri  Samirah  terkena bencana yang sangat dahsyat yang mengakibatkan musnahlah negeri itu karena perbuatan penduduknya yang menyembah berhala atau maksiat melebihi batas. Dan kemudian diutus malaikat jibril untuk menyelamatkan anak itu atau Samiri dan membawanya ke sebuah pulau terpencil yang terletak di tengah-tengah lautan luas yang disebut laut Yaman.

Pulau yang didiami Dajjal itu dikenal dengan nama Jazirah "ats-tsu'ban ar-Rahib wa ad-dabbah al-halba"yakni sebuah pulau yang terdapat ular yang mengerikan dan hewan berbulu tebal. Hewan melata yang berbulu tebal inilah yang menjaganya selama Dajjal mendiami pulau itu. Hewan ini disebut sebagai al-Jassasah yang bisa berbicara layaknya manusia. Pulau itu berukuran kecil, bagaikan tumpukan bebatuan.

Dengan begitu Itu tadi merupakan sedikit penjabaran mengenai kisah Dajjal, yang mana Dajjal adalah manusia namun atas izin Allah ia kelebihan dan kekuatan yang luar biasa sehingga mampu untuk menyebarkan fitnah di seluruh dunia. Tetapi ketika kemunculan Dajjal terdapat daerah yang tidak mampu untuk dilewati atau tidak dapat dimasuki yaitu Mekah dan Madinah karena disitu terdapat malaikat yang menjaganya.

Hadits Tentang Dajjal

Dimana perlu kita ketahui bahwasanya hadits-hadits yang menjelaskan tentang Dajjal sangat banyak sekali dan berikut ini ada beberapa hadist yang menjelaskan tentang peristiwa apa yang terjadi ketika kedatangan Dajjal atau yang sebagainnya yang menjelaskan tentang dajjal.

يَخْرُجُ الدَّجَّالُ فَيَتَوَجَّهُ قِبَلَهُ رَجُلٌ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ فَتَلْقَاهُ الْمَسَالِحُ مَسَالِحُ الدَّجَّالِ فَيَقُولُونَ لَهُ أَيْنَ تَعْمِدُ فَيَقُولُ أَعْمِدُ إِلَى هَذَا الَّذِى خَرَجَ – قَالَ – فَيَقُولُونَ لَهُ أَوَمَا تُؤْمِنُ بِرَبِّنَا فَيَقُولُ مَا بِرَبِّنَا خَفَاءٌ. فَيَقُولُونَ اقْتُلُوهُ . فَيَقُولُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ أَلَيْسَ قَدْ نَهَاكُمْ رَبُّكُمْ أَنْ تَقْتُلُوا أَحَدًا دُونَهُ – قَالَ – فَيَنْطَلِقُونَ بِهِ إِلَى الدَّجَّالِ فَإِذَا رَآهُ الْمُؤْمِنُ قَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ هَذَا الدَّجَّالُ الَّذِى ذَكَرَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ فَيَأْمُرُ الدَّجَّالُ بِهِ فَيُشَبَّحُ فَيَقُولُ خُذُوهُ وَشُجُّوهُ. فَيُوسَعُ ظَهْرُهُ وَبَطْنُهُ ضَرْبًا – قَالَ – فَيَقُولُ أَوَمَا تُؤْمِنُ بِى قَالَ فَيَقُولُ أَنْتَ الْمَسِيحُ الْكَذَّابُ – قَالَ – فَيُؤْمَرُ بِهِ فَيُؤْشَرُ بِالْمِئْشَارِ مِنْ مَفْرِقِهِ حَتَّى يُفَرَّقَ بَيْنَ رِجْلَيْهِ – قَالَ – ثُمَّ يَمْشِى الدَّجَّالُ بَيْنَ الْقِطْعَتَيْنِ ثُمَّ يَقُولُ لَهُ قُمْ. فَيَسْتَوِى قَائِمًا – قَالَ – ثُمَّ يَقُولُ لَهُ أَتُؤْمِنُ بِى فَيَقُولُ مَا ازْدَدْتُ فِيكَ إِلاَّ بَصِيرَةً – قَالَ – ثُمَّ يَقُولُ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّهُ لاَ يَفْعَلُ بَعْدِى بِأَحَدٍ مِنَ النَّاسِ – قَالَ – فَيَأْخُذُهُ الدَّجَّالُ لِيَذْبَحَهُ فَيُجْعَلَ مَا بَيْنَ رَقَبَتِهِ إِلَى تَرْقُوَتِهِ نُحَاسًا فَلاَ يَسْتَطِيعُ إِلَيْهِ سَبِيلاً – قَالَ – فَيَأْخُذُ بِيَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ فَيَقْذِفُ بِهِ فَيَحْسِبُ النَّاسُ أَنَّمَا قَذَفَهُ إِلَى النَّارِ وَإِنَّمَا أُلْقِىَ فِى الْجَنَّةِ ». فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « هَذَا أَعْظَمُ النَّاسِ شَهَادَةً عِنْدَ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Artinya: “Dajjal muncul lalu seseorang dari kalangan kaum mu`minin menuju ke arahnya lalu bala tentara Dajjal yang bersenjata menemuinya, mereka bertanya, ‘Kau mau kemana? ‘ Mu`min itu menjawab, ‘Hendak ke orang yang muncul itu.’ Mereka bertanya, ‘Apa kau tidak beriman ada tuhan kami? ‘ Mu`min itu menjawab: ‘Rabb kami tidaklah samar.’ Mereka berkata, ‘Bunuh dia.’ Lalu mereka saling berkata satu sama lain, ‘Bukankah tuhan kita melarang kalian membunuh seorang pun selain dia.’ 

Mereka membawanya menuju Dajjal. Saat orang mu`min melihatnya, ia berkata, ‘Wahai sekalian manusia, inilah Dajjal yang disebut oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Lalu Dajjal memerintahkan agar dibelah. Ia berkata, ‘Ambil dan belahlah dia.’ Punggung dan perutnya dipenuhi pukulan lalu Dajjal bertanya, ‘Apa kau tidak beriman padaku? ‘ Mu`min itu menjawab, ‘Kau adalah Al Masih pendusta? ‘ Lalu Dajjal memerintahkannya digergaji dari ujung kepala hingga pertengahan antara kedua kaki. 

Setelah itu Dajjal berjalan di antara dua potongan tubuh itu lalu berkata, ‘Berdirilah!’ Tubuh itu pun berdiri. Selanjutnya Dajjal bertanya padanya, ‘Apa kau beriman padaku?’ Ia menjawab, ‘Aku semakin mengetahuimu.’ Setelah itu Dajjal berkata, ‘Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dilakukan seperti ini setelahku.’ Lalu Dajjal mengambilnya untuk disembelih, kemudian antara leher dan tulang selangkanya diberi perak, tapi Dajjal tidak mampu membunuhnya. 

Kemudian kedua tangan dan kaki orang itu diambil lalu dilemparkan, orang-orang mengiranya dilempari ke neraka, tapi sesungguhnya ia dilemparkan ke surga.” Setelah itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia adalah manusia yang kesaksiannya paling agung di sisi Rabb seluruh alam.(Hr Muslim)


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: 

عن أَنَس بْن مَالِكٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلَّا سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ إِلَّا مَكَّةَ وَالْمَدِينَةَ وَلَيْسَ نَقْبٌ مِنْ أَنْقَابِهَا إِلَّا عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ صَافِّينَ تَحْرُسُهَا فَيَنْزِلُ بِالسِّبْخَةِ فَتَرْجُفُ الْمَدِينَةُ ثَلَاثَ رَجَفَاتٍ يَخْرُجُ إِلَيْهِ مِنْهَا كُلُّ كَافِرٍ وَمُنَافِقٍ.


Artinya:Dari Anas bin Malik RA, dia berkata, "Rasulullah SAW telah bersabda, 'Kelak, tidak ada satu negeripun di dunia ini yang tidak dimasuki Dajjal, kecuali kota Makkah dan Madinah. Pada setiap jalan masuk ke kota Makkah dan Madinah terdapat beberapa malaikat yang berbaris menjaga kedua kota tersebut. Kemudian Dajjal akan singgah di Sibkhah. Tak lama kemudian, kota Madinah akan berguncang tiga kali hingga setiap orang kafir dan munafik akan keluar dari Madinah untuk mengikuti Dajjal.''" (Muslim 8/206)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

فَيَأْتِى عَلَى الْقَوْمِ فَيَدْعُوهُمْ فَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَجِيبُونَ لَهُ فَيَأْمُرُ السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ وَالأَرْضَ فَتُنْبِتُ فَتَرُوحُ عَلَيْهِمْ سَارِحَتُهُمْ أَطْوَلَ مَا كَانَتْ ذُرًا وَأَسْبَغَهُ ضُرُوعًا وَأَمَدَّهُ خَوَاصِرَ ثُمَّ يَأْتِى الْقَوْمَ فَيَدْعُوهُمْ فَيَرُدُّونَ عَلَيْهِ قَوْلَهُ فَيَنْصَرِفُ عَنْهُمْ فَيُصْبِحُونَ مُمْحِلِينَ لَيْسَ بِأَيْدِيهِمْ شَىْءٌ مِنْ أَمْوَالِهِمْ وَيَمُرُّ بِالْخَرِبَةِ فَيَقُولُ لَهَا أَخْرِجِى كُنُوزَكِ. فَتَتْبَعُهُ كُنُوزُهَا كَيَعَاسِيبِ النَّحْلِ


Artinya: “Ia mendatangi kaum dan menyeru mereka, mereka menerimanya. Ia memerintahkan langit agar menurunkan hujan, lalu langit menurunkan hujan. Ia memerintahkan bumi agar mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, lalu bumi mengeluarkan tumbuh-tumbuhan. Lalu binatang ternak mereka pergi dengan punuk yang panjang, lambung yang lebar dan kantong susu yang berisi lalu kehancuran datang lalu ia berkata padanya: ‘Keluarkan harta simpananmu.’ Lalu harta simpanannya mengikutinya seperti lebah-lebah jantan.”(HR Muslim)

لأَنَا أَعْلَمُ بِمَا مَعَ الدَّجَّالِ مِنْهُ مَعَهُ نَهْرَانِ يَجْرِيَانِ أَحَدُهُمَا رَأْىَ الْعَيْنِ مَاءٌ أَبْيَضُ وَالآخَرُ رَأْىَ الْعَيْنِ نَارٌ تَأَجَّجُ فَإِمَّا أَدْرَكَنَّ أَحَدٌ فَلْيَأْتِ النَّهْرَ الَّذِى يَرَاهُ نَارًا وَلْيُغَمِّضْ ثُمَّ لْيُطَأْطِئْ رَأْسَهُ فَيَشْرَبَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مَاءٌ بَارِدٌ وَإِنَّ الدَّجَّالَ مَمْسُوحُ الْعَيْنِ عَلَيْهَا ظَفَرَةٌ غَلِيظَةٌ مَكْتُوبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ كَافِرٌ يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ كَاتِبٍ وَغَيْرِ كَاتِبٍ


Artinya:“Sungguh aku tahu apa yang ada bersama Dajjal, bersamanya ada dua sungai yang mengalir. Salah satunya secara kasat mata berupa air putih dan yang lainnya secara kasat mata berupa api yang bergejolak. Bila ada yang menjumpainya, hendaklah mendatangi surga yang ia lihat berupa api dan hendaklah menutup mata, kemudian hendaklah menundukkan kepala lalu meminumnya karena sesungguhnya itu adalah air dingin.”(HR. Muslim no. 2934)

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْف عُصِمَ مِنْ الدَّجَّالِ. و في رواية: مِنْ آخِرِ الْكَهْفِ


Dari Abu Darda' RA, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Barang siapa menghafal sepuluh ayat di awal surah Al Kahfi, maka ia akan terjaga dari fitnah Dajjal." Menurut suatu riwayat, "Sepuluh ayat di akhir surah Al Kahfi." {Muslim 2/199}

يا أيها الناس ! إنها لم تكن فتنة على وجه الأرض منذ ذرأ الله ذرية آدم أعظم من فتنة الدجال و إن الله عز و جل لم يبعث نبيا إلا حذر أمته الدجال و أنا آخر الأنبياء و أنتم آخر الأمم و هو خارج فيكم لا محالة

Artinya: “Wahai sekalian manusia, sungguh tidak ada fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal di muka bumi ini semenjak Allah menciptakan anak cucu Adam. Tidak ada satu Nabi pun yang diutus oleh Allah melainkan ia akan memperingatkan kepada umatnya mengenai fitnah Dajjal. Sedangkan Aku adalah Nabi yang paling terakhir dan kalian juga ummat yang paling terakhir, maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Dajjal akan muncul di tengah-tengah kalian.” (Dikeluarkan dalam Shahih Al Jaami’ Ash Shoghir no. 13833)"


إِنِّى قَدْ حَدَّثْتُكُمْ عَنِ الدَّجَّالِ حَتَّى خَشِيتُ أَنْ لاَ تَعْقِلُوا إِنَّ مَسِيحَ الدَّجَّالِ رَجُلٌ قَصِيرٌ أَفْحَجُ جَعْدٌ أَعْوَرُ مَطْمُوسُ الْعَيْنِ لَيْسَ بِنَاتِئَةٍ وَلاَ جَحْرَاءَ فَإِنْ أُلْبِسَ عَلَيْكُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ

Artinya: “Sungguh, aku telah menceritakan perihal Dajjal kepada kalian, hingga aku khawatir kalian tidak lagi mampu memahaminya. Sesungguhnya Al Masih Dajjal adalah seorang laki-laki yang pendek, berkaki bengkok, berambut keriting, buta sebelah, matanya tidak terlalu menonjol dan tidak pula terlalu tenggelam. Jika kalian merasa bingung, maka ketahuilah bahwa Rabb kalian tidak buta sebelah.”

لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلاَّ سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ ، إِلاَّ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةَ ، لَيْسَ لَهُ مِنْ نِقَابِهَا نَقْبٌ إِلاَّ عَلَيْهِ الْمَلاَئِكَةُ صَافِّينَ ، يَحْرُسُونَهَا ، ثُمَّ تَرْجُفُ الْمَدِينَةُ بِأَهْلِهَا ثَلاَثَ رَجَفَاتٍ ، فَيُخْرِجُ اللَّهُ كُلَّ كَافِرٍ وَمُنَافِقٍ


Artinya: “Tidak ada suatu negeri pun yang tidak akan dimasuki Dajjal kecuali Makkah dan Madinah, karena tidak ada satu pintu masuk pun dari pintu-pintu gerbangnya kecuali ada para malaikat yang berbaris menjaganya. Kemudian Madinah akan berguncang sebanyak tiga kali sehingga Allah mengeluarkan orang-orang kafir dan munafiq daripadanya

عن أُمّ شَرِيكٍ أَنَّهَا سَمِعَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَيَفِرَّنَّ النَّاسُ مِنْ الدَّجَّالِ فِي الْجِبَالِ قَالَتْ أُمُّ شَرِيكٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَأَيْنَ الْعَرَبُ يَوْمَئِذٍ قَالَ هُمْ قَلِيلٌ.


Dari Ummu Syarik RA, dia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Orang-orang yang berada di gunung-gunung akan berlari dari Dajjal." Kemudian Ummu Syarik bertanya, "Ya Rasulullah, pada saat itu di manakah orang-orang Arab berada?" Rasulullah SAW menjawab, "Pada saat itu mereka sangat sedikit." {Muslim 8/207}

وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنْ يَقُولَ لأَعْرَابِىٍّ أَرَأَيْتَ إِنْ بَعَثْتُ لَكَ أَبَاكَ وَأُمَّكَ أَتَشْهَدُ أَنِّى رَبُّكَ فَيَقُولُ نَعَمْ. فَيَتَمَثَّلُ لَهُ شَيْطَانَانِ فِى صُورَةِ أَبِيهِ وَأُمِّهِ فَيَقُولاَنِ يَا بُنَىَّ اتَّبِعْهُ فَإِنَّهُ رَبُّكَ.

Artinya: “Di antara fitnah Dajjal adalah, ia akan berkata kepada seorang Arab, ‘Pikirkanlah olehmu, sekiranya aku dapat membangkitkan ayah dan ibumu yang telah mati, apakah kamu akan bersaksi bahwa aku adalah Rabbmu? ‘ Laki-laki arab tersebut menjawab, ‘Ya.’ Kemudian muncullah setan yang menjelma di hadapannya dalam bentuk ayah dan ibunya, maka keduanya berkata, ‘Wahai anakku, ikutilah ia, sesungguhnya dia adalah Rabbmu.’Shahih Al Jaami’ Ash Shogir 6/274

Dalam hadits Anas, Rasulullah bersabda : “Dan diantara kedua matanya termaktub tulisan kafir“. Dan dalam satu riwayat disebutkan : “Kemudian beliau mengejanya -kaf fa’ ra’- yang dapat dibaca oleh setiap muslim“. Dan dalam satu riwayat lagi dari Hudzaifah, “Dapat dibaca oleh setiap orang mukmin, baik ia tahu tulis baca maupun tidak.“


Kesimpulan

Dengan demikian itu tadi merupakan sedikit penjelasan mengenai Dajjal serta hadis hadis yang menjelaskan tentang Dajjal. Kedatangan Dajjal adalah salah satu tanda bahwa akan terjadi kiamat. Tetapi memang tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan kedatangannya, namum sebelum waktu itu terjadi kita sebaiknya memperdalam dan perempuan kuat keimanan kita serta ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Agar kita terhindar dari fitnah Dajjal serta bisa menjadi penghuni surga Allah