Mukjizat Yang Dimiliki Nabi Nuh a.s
Hallo...!! temen-temen yang berbahagia pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Nuh alaihissalam. Namun, perlu kita ketahui bahwasanya Nabi dan Rasul diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan kebenaran dan juga membimbing umatnya ke jalan yang benar. Para Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah yang wajib diketahui oleh umat Islam itu berjumlah 25, tetapi yang sebenarnya jumlah nabi dan rasul itu ada banyak yaitu sekitar 124 ribu nabi, yang telah diutus oleh Allah SWT dengan 313 diantaranya adalah Nabi dan Rasul. Dan masing-masing Nabi dan Rasul memiliki riwayat serta ceritanya masing-masing dalam menegakkan ajaran tauhid.
Nabi Nuh juga termasuk ke dalam golongan Ulul 'Azmi. Dan hal tersebut merupakan sebuah gelar khusus bagi golongan rasul pilihan dengan ketabahan dan kesabaran yang luar biasa.
Mukjizat Yang Dimiliki Oleh Nabi Nuh a.s
Di dalam kitab suci Al-Qur'an tidak menyebutkan secara pasti mengenai kisah singkat tentang kelahiran Nabi Nuh as. Akan tetapi dalam sebuah Hadis Riwayat Shahih bin Hibban, dikatakan bahwasanya jarak antara Nabi Adam dengan Nabi Nuh adalah 10 qarn. Maknanya sepuluh qarn diartikan sebagai generasi atau abad, yang berarti Nabi Nuh bisa jadi merupakan generasi ke-10 dari keturunan Nabi Adam.
Hadis tersebut berbunyi, “Abu Umamah menceritakan bahwa suatu ketika, seorang pria bertanya kepada Nabi Muhammad, ‘Apakah Adam menjadi seorang nabi?’ Nabi Muhammad menjawab, ‘Ya.’ Pria itu bertanya, ‘Berapa banyak waktu yang berlalu antara dia dan Nuh?’ Nabi Muhammad menjawab, ‘Sepuluh Qarn’.”
Seperti halnya nabi Allah yang lainnya, nabi Nuh juga memiliki keistimewaan berupa mukjizat. Dan berikut ini adalah keistimewaan atau mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Nuh yaitu:
- Dapat membuat bahtera (perahu) yang kuat dan kokoh.
Mukjizat ini adalah yang paling terkenal dan juga banyak diceritakan dalam berbagai kitab. Bahkan, meskipun hanya terbuat dari kayu, bahtera tersebut dapat menyelamatkan hampir seluruh kaumnya.
Dan dalam suatu naskah kuno disebutkan bahwa ukuran bahtera Nabi Nuh AS adalah memiliki panjang 300 hasta, tinggi 50 hasta, dan lebar sebesar 30 hasta. Jika dikonversi ke dalam meter, berarti ukuran kapal Nabi Nuh AS adalah sepanjang 137,1 meter, dengan panjang sebesar 22,86 meter, serta dengan lebar sebesar 13,7 meter. Serta kisah tersebut juga di jelaskan atau di gambarkan di dalam Al-Qur'an yakni:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَقَا لَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَـكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗ ۗ اِنِّيْۤ اَخَا فُ عَلَيْكُمْ عَذَا بَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ
laqod arsalnaa nuuhan ilaa qoumihii fa qoola yaa qoumi'budulloha maa lakum min ilaahin ghoiruh, inniii akhoofu 'alaikum 'azaaba yaumin 'azhiim
Artinya: "Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia berkata, Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada Tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang dahsyat (kiamat)."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 59)
قَا لَ الْمَلَاُ مِنْ قَوْمِهٖۤ اِنَّا لَـنَرٰٮكَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ
qoolal-mala`u ming qoumihiii innaa lanarooka fii dholaalim mubiin
Artinya: "Pemuka-pemuka kaumnya berkata, Sesungguhnya kami memandang kamu benar-benar berada dalam kesesatan yang nyata."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 60)
قَا لَ يٰقَوْمِ لَـيْسَ بِيْ ضَلٰلَةٌ وَّلٰـكِنِّيْ رَسُوْلٌ مِّنْ رَّبِّ الْعٰلَمِيْنَ
qoola yaa qoumi laisa bii dholaalatuw wa laakinnii rosuulum mir robbil-'aalamiin
Artinya: "Dia (Nuh) menjawab, Wahai kaumku! Aku tidak sesat; tetapi aku ini seorang rasul dari Tuhan seluruh alam."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 61)
اُبَلِّغُكُمْ رِسٰلٰتِ رَبِّيْ وَاَ نْصَحُ لَـكُمْ وَاَ عْلَمُ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
uballighukum risaalaati robbii wa angshohu lakum wa a'lamu minallohi maa laa ta'lamuun
Artinya: "Aku menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, memberi nasihat kepadamu, dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 62)
اَوَعَجِبْتُمْ اَنْ جَآءَكُمْ ذِكْرٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ عَلٰى رَجُلٍ مِّنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْ وَلِتَـتَّقُوْا وَلَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
a wa 'ajibtum ang jaaa`akum zikrum mir robbikum 'alaa rojulim mingkum liyungzirokum wa litattaquu wa la'allakum tur-hamuun
Artinya: "Dan herankah kamu bahwa ada peringatan yang datang dari Tuhanmu melalui seorang laki-laki dari kalanganmu sendiri, untuk memberi peringatan kepadamu dan agar kamu bertakwa, sehingga kamu mendapat rahmat?"
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 63)
فَكَذَّبُوْهُ فَاَ نْجَيْنٰهُ وَا لَّذِيْنَ مَعَهٗ فِى الْفُلْكِ وَاَ غْرَقْنَا الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰ يٰتِنَا ۗ اِنَّهُمْ كَا نُوْا قَوْمًا عَمِيْنَ
fa kazzabuuhu fa angjainaahu wallaziina ma'ahuu fil-fulki wa aghroqnallaziina kazzabuu bi`aayaatinaa, innahum kaanuu qouman 'amiin
Artinya: "Maka, mereka mendustakannya (Nuh). Lalu Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam kapal. Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya)."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 64)
- Memiliki umur panjang
Salah satu keutamaan atau mukjizat yang selanjutnya ialah Nabi Nuh AS diberikan keistimewaan memiliki usia yang sangat panjang. Diriwayatkan bahwa usia Nabi Nuh AS mencapai 950 tahun. Hal ini menunjukkan bahwasanya umur beliau yang sangat panjang, bahkan bisa puluhan kali lipat bila dibandingkan dengan umur manusia di zaman sekarang, serta hal tersebut juga digambarkan di dalam Al-Qur'an yakni:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَلَبِثَ فِيْهِمْ اَ لْفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمْسِيْنَ عَا مًا ۗ فَاَ خَذَهُمُ الطُّوْفَا نُ وَهُمْ ظٰلِمُوْنَ
wa laqod arsalnaa nuuhan ilaa qoumihii fa labisa fiihim alfa sanatin illaa khomsiina 'aamaa, fa akhozahumuth-thuufaanu wa hum zhoolimuun
Artinya: "Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 14)
- Do'a-do'anya dikabulkan
Sebagai seorang nabi, tentulah beliau termasuk orang yang terpilih dan dikasihi oleh Allah sehingga doanya kepada Allah untuk menurunkan azab bagi kaumnya yang kafir seketika dikabulkan oleh Allah SWT. Dan kisah tersebut tertuang di dalam Al-Qur'an yakni:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖۤ اِنِّيْ لَـكُمْ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ ۙ
wa laqod arsalnaa nuuhan ilaa qoumihiii innii lakum naziirum mubiin
Artinya: "Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata), Sungguh, aku ini adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu,"
(QS. Hud 11: Ayat 25)
اَنْ لَّا تَعْبُدُوْۤا اِلَّا اللّٰهَ ۗ اِنِّيْۤ اَخَا فُ عَلَيْكُمْ عَذَا بَ يَوْمٍ اَلِيْمٍ
al laa ta'buduuu illalloh, inniii akhoofu 'alaikum 'azaaba yaumin aliim
Artinya: "agar kamu tidak menyembah selain Allah. Aku benar-benar khawatir kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat pedih."
(QS. Hud 11: Ayat 26)
فَقَا لَ الْمَلَاُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَوْمِهٖ مَا نَرٰٮكَ اِلَّا بَشَرًا مِّثْلَنَا وَمَا نَرٰٮكَ اتَّبَعَكَ اِلَّا الَّذِيْنَ هُمْ اَرَا ذِلُــنَا بَا دِيَ الرَّأْيِ ۚ وَمَا نَرٰى لَـكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍۢ بَلْ نَظُنُّكُمْ كٰذِبِيْنَ
fa qoolal-mala`ullaziina kafaruu ming qoumihii maa narooka illaa basyarom mislanaa wa maa narookattaba'aka illallaziina hum aroozilunaa baadiyar-ro`y, wa maa naroo lakum 'alainaa ming fadhlim bal nazhunnukum kaazibiin
Artinya: "Maka berkatalah para pemuka yang kafir dari kaumnya, Kami tidak melihat engkau, melainkan hanyalah seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang yang mengikuti engkau, melainkan orang yang hina di antara kami yang lekas percaya. Kami tidak melihat kamu memiliki suatu kelebihan apa pun atas kami, bahkan kami menganggap kamu adalah orang pendusta."
(QS. Hud 11: Ayat 27)
قَا لَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَاٰ تٰٮنِيْ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِهٖ فَعُمِّيَتْ عَلَيْكُمْ ۗ اَنُلْزِمُكُمُوْهَا وَاَ نْـتُمْ لَـهَا كٰرِهُوْنَ
qoola yaa qoumi a ro`aitum ing kungtu 'alaa bayyinatim mir robbii wa aataanii rohmatam min 'ingdihii fa 'ummiyat 'alaikum, a nulzimukumuuhaa wa angtum lahaa kaarihuun
Artinya: "Dia (Nuh) berkata, Wahai kaumku! Apa pendapatmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku, dan aku diberi rahmat dari sisi-Nya, sedangkan (rahmat itu) disamarkan bagimu. Apa kami akan memaksa kamu untuk menerimanya, padahal kamu tidak menyukainya?"
(QS. Hud 11: Ayat 28)
وَيٰقَوْمِ لَاۤ اَسْــئَلُكُمْ عَلَيْهِ مَا لًا ۗ اِنْ اَجْرِيَ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ وَمَاۤ اَنَاۡ بِطَا رِدِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۗ اِنَّهُمْ مُّلٰقُوْا رَبِّهِمْ وَلٰـكِنِّيْۤ اَرٰٮكُمْ قَوْمًا تَجْهَلُوْنَ
wa yaa qoumi laaa as`alukum 'alaihi maalaa, in ajriya illaa 'alallohi wa maaa ana bithooridillaziina aamanuu, innahum mulaaquu robbihim wa laakinniii arookum qoumang taj-haluun
Artinya: "Dan wahai kaumku! Aku tidak meminta harta kepada kamu (sebagai imbalan) atas seruanku. Imbalanku hanyalah dari Allah dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang yang telah beriman. Sungguh, mereka akan bertemu dengan Tuhannya, dan sebaliknya aku memandangmu sebagai kaum yang bodoh."
(QS. Hud 11: Ayat 29)
وَيٰقَوْمِ مَنْ يَّـنْصُرُنِيْ مِنَ اللّٰهِ اِنْ طَرَدۡتُّهُمْ ۗ اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَ
wa yaa qoumi may yangshurunii minallohi ing thorottuhum, a fa laa tazakkaruun
Artinya: "Dan wahai kaumku! Siapakah yang akan menolongku dari (azab) Allah jika aku mengusir mereka? Tidakkah kamu mengambil pelajaran?"
(QS. Hud 11: Ayat 30)
وَلَاۤ اَقُوْلُ لَـكُمْ عِنْدِيْ خَزَآئِنُ اللّٰهِ وَلَاۤ اَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَاۤ اَقُوْلُ اِنِّيْ مَلَكٌ وَّلَاۤ اَقُوْلُ لِلَّذِيْنَ تَزْدَرِيْۤ اَعْيُنُكُمْ لَنْ يُّؤْتِيَهُمُ اللّٰهُ خَيْرًا ۗ اَللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا فِيْۤ اَنْفُسِهِمْ ۚ اِنِّيْۤ اِذًا لَّمِنَ الظّٰلِمِيْنَ
wa laaa aquulu lakum 'ingdii khozaaa`inullohi wa laaa a'lamul-ghoiba wa laaa aquulu innii malakuw wa laaa aquulu lillaziina tazdariii a'yunukum lay yu`tiyahumullohu khoiroo, allohu a'lamu bimaa fiii angfusihim, inniii izal laminazh-zhoolimiin
Artinya: "Dan aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa aku mempunyai gudang-gudang rezeki dan kekayaan dari Allah, dan aku tidak mengetahui yang gaib, dan tidak (pula) mengatakan bahwa sesungguhnya aku adalah malaikat, dan aku tidak (juga) mengatakan kepada orang yang dipandang hina oleh penglihatanmu, bahwa Allah tidak akan memberikan kebaikan kepada mereka. Allah lebih mengetahui apa yang ada pada diri mereka. Sungguh, jika demikian aku benar-benar termasuk orang-orang yang zalim."
(QS. Hud 11: Ayat 31)
قَا لُوْا يٰـنُوْحُ قَدْ جَا دَلْتَـنَا فَاَ كْثَرْتَ جِدَا لَـنَا فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَاۤ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ
qooluu yaa nuuhu qod jaadaltana fa aksarta jidaalana fa`tinaa bimaa ta'idunaaa ing kungta minash-shoodiqiin
Artinya: "Mereka berkata, Wahai Nuh! Sungguh, engkau telah berbantah dengan kami, dan engkau telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang engkau ancamkan, jika kamu termasuk orang yang benar."
(QS. Hud 11: Ayat 32)
قَا لَ اِنَّمَا يَأْتِيْكُمْ بِهِ اللّٰهُ اِنْ شَآءَ وَمَاۤ اَنْتُمْ بِمُعْجِزِيْنَ
qoola innamaa ya`tiikum bihillaahu ing syaaa`a wa maaa angtum bimu'jiziin
Artinya: "Dia (Nuh) menjawab, Hanya Allah yang akan mendatangkan azab kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu tidak akan dapat melepaskan diri."
(QS. Hud 11: Ayat 33)
Kesimpulan
Berbagai mukjizat Nabi Nuh AS yang telah diberikan oleh Allah merupakan tanda-tanda kebenaran kenabian dan adanya kekuasaan Allah SWT atas segala mahluk ciptaan-Nya. Kita sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah harus bisa mempercayai dan menjadikan kisah-kisah para nabi dan rasul menjadi hikmah bagi kita semua.
Serta semoga dari berbagai kisah ataupun keistimewaan yang dimiliki nabi Nuh tersebut semoga dapat menjadikan kita motivasi untuk menambah keimanan dan ketaqwaan kita terhadap Allah subhanahu wa ta'ala karena sesungguhnya manusia itu tidak bisa apa-apa tanpa bantuan dan izin dari Allah subhanahu wa ta'ala.