Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aliran-aliran dalam ilmu akhlak


Akhlak sendiri merupakan tingkah laku yang di mana motivasi dari berakhlak terdapat pada hatinya yakni disebut dengan niat. Dan niat sendiri juga ada niat baik dan juga niat buruk. Jadi rahasia niat tersebut bisa dilihat dengan gambaran tingkah lakunya apakah berperilaku baik atau buruk. Dengan demikian aliran-aliran dalam ilmu akhlak memiliki beberapa pandangan yakni secara filosofis dan juga secara praktis.


Aliran-aliran Akhlak Secara Filosofis

  • Yang pertama positifisme yang telah diperkenalkan oleh aguste comte, yang tertuang dalam cours de philosophic positive. Menurut pandangan positifisme akhlak manusia merupakan bagian penting dari akhlak masyarakat. Yang di mana ketika masyarakat yang baik akhlaknya masyarakat tersebut berperilaku secara ilmiah dan selalu berkaitan dengan anggota masyarakat yang lainnya yang sifatnya tradisional dan konservatif. Dan menurut pandangan positifisme akhlak masyarakat yang buruk yakni yang bertingkah laku dengan cara mempertahankan keyakinan terhadap hal-hal yang tidak masuk akal atau juga disebut dengan mistik.
  • Yang kedua yakni organisme, aliran organisme ini masih berhubungan erat dengan positifisme karena menurut pandangan organisme bahwa masyarakat itu merupakan suatu organisme yang keseluruhan. Yang di mana pandangan organisme tentang terbentuknya akhlak masyarakat itu karena rasa kekeluargaan gotong royong dan tidak memisahkan kepentingan individu dengan kepentingan sosial. Dan akhlak masyarakat yang buruk merupakan di mana masyarakat tersebut mementingkan individu dirinya sendiri dengan mengatasnamakan kepentingan masyarakat.
  • Yang ketiga pragmatisme pertandingan bahwa yang paling utama adalah nilai dan konsep tentang akibat suatu perbuatan. Yang di mana aset yang baik itu bisa dilihat dari segi perbuatan yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Karena pragmatisme berpandangan bahwa semua akhlak manusia diukur oleh nilai dan juga kegunaan atau kemanfaatannya
  • Yang keempat adalah humanisme yang di mana akhlak kaum humanisme ini selalu mengedepankan kepentingan tertinggi manusia. Karena aliran humanisme mengambil semua moral kemanusiaan dari agama dan humanis menolak atau menyingkirkan agama. Karena humanisme menyatakan bahwa pendidikan spiritual dan keutamaan moral dapat dicapai tanpa menganut agama atau juga keyakinan.
  • Yang kelima adalah hedonisme ajaran aliran ini adalah mencari kesenangan hidup. Karena menurut aliran ini kesenangan hidup merupakan nilai yang paling tinggi. Akan tetapi kesenangan hidup tidak berarti mempunyai harta yang yang banyak tanpa menghiraukan orang lain.  Karena indonime berpandangan bahwa kesenangan hidup berarti kesenangan badannya dan rohaniah yakni badan merasa enak dan jiwa merasa tentram. Dan aliran ini bertujuan untuk menghadapi berbagai macam keadaan baik suka maupun duka.

Aliran-Aliran Praktis

Selain aliran akhlak filosofi,  terdapat pula aliran akhlak praktis yang berhubungan dengan perbuatan manusia secara langsung. Yakni aliran-aliran praktis diantaranya sebagai berikut;

  • Yang pertama behaviorisme yang di mana aliran ini memandang bahwa manusia sebagai makhluk yang tidak jauh berbeda dengan mesin karena dapat dikendalikan perilakunya melalui proses  yang terus-menerus. dan bertingkah laku manusia berkembang menjadi lebih baik dibutuhkan modifikasi dalam pelatihan dan pendidikannya. Dan aliran ini berpandangan bahwa tingkah laku manusia memerlukan sebuah pujian untuk memuaskan dirinya, karena kepuasan akan menimbulkan rasa bangga dan ingin mengulanginya kembali.
  • Yang kedua strukturalisme berpandangan bahwa pengalaman akan membantu agar manusia menjadi lebih baik dan lebih berhati-hati. Yang di mana pengalaman memberikan pelajaran yang berharga bagi kehidupan.
  • yang ketiga fungsionalisme yakni berpandangan bahwa manusia bertahan hidup itu dengan melakukan tingkah laku dengan lingkungan di sekitarnya. Karena aliran ini lebih bersifat pragmatis dalam bertingkah laku.
Dengan demikian dengan berbagai aliran-aliran tersebut intinya sama, yakni kita sebagai manusia hendaklah memiliki akhlak yang baik yang di mana ketika kita melakukan sebuah perbuatan bisa bermanfaat bagi orang lain. Bukannya malah menghancurkan atau merugikan orang lain.