Pengertian Dan Keutamaan Bersedekah
Halo..! teman-teman semuanya pada kali ini kita akan membahas tentang bersedekah. Jadi kita akan membahas apa itu bersedekah dan apa keutamaan dari bersedekah. Dan sedikit kita singgung sedekah yakni memberikan sebagian harta untuk orang lain atau untuk orang yang lebih membutuhkan. Dimana ulasan tersebut akan dijelaskan berikut ini secara rinci.
Pengertian Bersedekah

Bersedekah adalah pemberian sesuatu baik berupa harta ataupun sebagainya untuk fakir miskin atau untuk orang yang berhak menerimanya serta bersedekah sesuai dengan kemampuan pemberi. Di mana perlu kita ketahui bahwa hukum sedekah adalah sunnah tetapi keistimewaan atau keutamaan di dalamnya sangat luar biasa.
Dimana anjuran untuk melakukan sedekah itu sudah dijelaskan banyak sekali di dalam Al-Qur'an. Dan berikut ini adalah beberapa ayat yang menjelaskan anjuran untuk bersedekah
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
laisal-birro ang tuwalluu wujuuhakum qibalal-masyriqi wal-maghribi wa laakinnal-birro man aamana billaahi wal-yaumil-aakhiri wal-malaaa`ikati wal-kitaabi wan-nabiyyiin, wa aatal-maala 'alaa hubbihii zawil-qurbaa wal-yataamaa wal-masaakiina wabnas-sabiili was-saaa`iliina wa fir-riqoob, wa aqoomash-sholaata wa aataz-zakaah, wal-muufuuna bi'ahdihim izaa 'aahaduu, wash-shoobiriina fil-ba`saaa`i wadh-dhorrooo`i wa hiinal-ba`s, ulaaa`ikallaziina shodaquu, wa ulaaa`ika humul-muttaquun
Artinya: "Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اَلَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَا لَهُمْ بِا لَّيْلِ وَا لنَّهَا رِ سِرًّا وَّعَلَا نِيَةً فَلَهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ ۚ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
allaziina yungfiquuna amwaalahum bil-laili wan-nahaari sirrow wa 'alaaniyatang fa lahum ajruhum 'ingda robbihim, wa laa khoufun 'alaihim wa laa hum yahzanuun
Artinya: "Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 274)
Maknanya berdasarkan dua ayat al-baqarah ayat 177 dan 274 menjelaskan anjuran untuk melaksanakan bersedekah atau infaq. Akan tetapi dalam ayat tersebut juga menegaskan bahwasanya ketika bersedekah itu itu tidak boleh merasa takut dan juga tidak bersedih hati maksudnya ialah kita harus ikhlas untuk bersedekah.
Serta dalam ayat tersebut juga menerangkan bahwa bersedekah memiliki makna menyisihkan sebagian harta ke jalan Allah SWT. Yakni memberi sedekah kepada fakir miskin, kerabat, atau orang yang berhak menerimanya dan hal tersebut hanya semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah SWT.
Keutamaan Bersedekah
Apabila seseorang senantiasa bersedekah maka keutamaannya sangat banyak sekali dan juga luar biasa. Berikut ini adalah beberapa keutamaan dari bersedekah
- Mendapatkan banyak pahala
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَا لَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَا بِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَا للّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَآءُ ۗ وَا للّٰهُ وَا سِعٌ عَلِيْمٌ
masalullaziina yungfiquuna amwaalahum fii sabiilillaahi kamasali habbatin ambatat sab'a sanaabila fii kulli sumbulatim mi`atu habbah, wallohu yudhoo'ifu limay yasyaaa`, wallohu waasi'un 'aliim
Artinya: "Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 261)