Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dalil-Dalil Al-Qur'an Dan Hadits Tentang Kematian

Kematian merupakan suatu hal yang pasti terjadi dan tentunya pasti akan dihadapi oleh seluruh makhluk hidup. dan pastinya apabila sudah ditentukan kapan waktunya, tempatnya, dan siapapun itu tidak ada yang bisa untuk menghindari dari kematian. Dan juga terdapat tanda-tanda ketika seseorang akan menghadapi kematian, namun tidak semua orang dapat melihat tanda-tanda tersebut hanya orang-orang tertentu yang bisa melihatnya dengan keimanan dan ketaqwaan yang besar terhadap Allah subhanahu wa ta'ala.

  • Tanda-tanda 100 hari sebelum mendekati kematian 

Ada sebuah tanda-tanda apabila mendekati kematian yang pertama yaitu 100 hari sebelum kematian seseorang. Biasanya tanda-tanda ini lazimnya setelah masuk waktu Asar. Diceritakan bahwa orang yang sedang dalam masa ini akan merasakan seluruh tubuh menggigil dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Namun, untuk tanda-tanda kematian ini akan terasa nikmat apa bisa dirasakan bagi seseorang yang memiliki keimanan tingkat tinggi, dan langsung dapat menerima bahwa ini isyarat dari Allah kawasan yang ajal sudah dekat. Tapi bagi yang tingkat keimanannya rendah, terkadang mereka bingung dan bahkan ada yang tak sadar bahwa ini isyarat kematian dari Allah SWT.

  • Tanda-tanda 40 hari sebelum mendekati kematian

Yang selanjutnya tanda-tanda kematian berikutnya juga akan muncul setelah waktu Asar. Tanda ini dirasakan oleh seseorang pada bagian pusat tubuhnya yang berdenyut. Dan hal ini menjadikan  pertanda bahwa daun yang tertulis nama kita dari pohon yang terletak di Arshy Allah SWT telah gugur.

Setelah itu, malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan segera membuat persiapan di antaranya adalah mengawasi kegiatan kita setiap saat. Selain itu, sesekali malaikat maut akan menampakkan dirinya kepada orang yang akan dicabut nyawanya dalam wujud manusia dan seketika itu pula orang tersebut akan terkejut dan bingung melihat malaikat maut.

  • Tanda-tanda 7 hari sudah mendekati kematian

Tanda-tanda kematian yang selanjutnya akan muncul setelah masuk waktu Asar. Tanda kematian ini hanya akan diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya yang diuji dengan cara sakit. Biasanya, orang yang sedang sakit, namun dalam kondisi sakit ini, yang biasanya bagi seseorang kurang selera makan tiba-tiba ia ingin sekali makan yang banyak. Hal inilah yang menjadi isyarat dari Allah bahwa kematian memang benar sudah dekat.

  • Tanda tanda 3 hari sebelum mendekati kematian

Pada suatu saat akan terasa denyutan di tengah dahi kita, yaitu antara dahi kanan dan dahi kiri. Jika tanda-tanda kematian ini dapat dirasakan maka sebaiknya berpuasalah kita setelah itu. Supaya perut kita tak mengandung banyak najis dan ini akan memudahkan orang lain untuk memandikan jasad kita.

Setelah itu pada bagian mata hitam kita tak bersinar lagi dan bagi orang yang sakit, hidungnya perlahan akan masuk ke dalam. Dan hal Ini dapat terlihat jelas kalau dilihat dari sisi tubuh kita. Kemudian pada telinga akan layu dan berangsur-angsur masuk ke dalam.

  • Tanda tanda 1 hari sebelum mendekati kematian

Tanda-tanda kematian ini juga akan terjadi setelah waktu Asar. Orang yang mengalaminya akan merasakan denyutan di bagian ubun-ubun. Hal menandakan kita sudah tak sempat lagi melihat waktu asar di keesokan harinya.

Namun, di balik tanda-tanda kematian tersebut, akan lebih penting bagi kita untuk selalu meningkatkan ibadah dan ketaqwaan kita terhadap Allah SWT. sekali lagi kita ke tegaskan bahwasannya semua yang hidup pasti akan mati, yang jelas hidup dan mati memang kekuasaan dari Allah SWT. Kita tidak akan tahu kapan dan di mana hal itu terjadi. Sebagai manusia kita hanya ditugaskan untuk meningkatkan amalan kita kepada Allah SWT agar selamat dunia dan akhirat.

Dalil-Dalil Al-Qur'an Tentang Kematian

Kematian seseorang itu sudah ditentukan kapan waktunya oleh Allah SWT tidak ada seorang pun yang mengetahuinya kapan terjadinya namun terdapat tanda-tandanya. Berikut ini terdapat ayat-ayat Al-Qur'an yang menerangkan mengenai kematian yaitu: 

  • Surat Ali Imran ayat 145

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَا كَا نَ لِنَفْسٍ اَنْ تَمُوْتَ اِلَّا بِاِ ذْنِ اللّٰهِ كِتٰبًا مُّؤَجَّلًا ۗ وَ مَنْ يُّرِدْ ثَوَا بَ الدُّنْيَا نُؤْتِهٖ مِنْهَا ۚ وَمَنْ يُّرِدْ ثَوَا بَ الْاٰ خِرَةِ نُؤْتِهٖ مِنْهَا ۗ وَسَنَجْزِى الشّٰكِرِيْنَ

wa maa kaana linafsin ang tamuuta illaa bi`iznillaahi kitaabam mu`ajjalaa, wa may yurid sawaabad-dun-yaa nu`tihii min-haa, wa may yurid sawaabal-aakhiroti nu`tihii min-haa, wa sanajzisy-syaakiriin

Artinya: "Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu, dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 145)

  • Surat An-Nisa ayat 78

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَاِ نْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ وَاِ نْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَ ۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ فَمَا لِ ھٰٓ ؤُلَآ ءِ الْقَوْمِ لَا يَكَا دُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا

aina maa takuunuu yudrikkumul-mautu walau kungtum fii buruujim musyayyadah, wa ing tushib-hum hasanatuy yaquuluu haazihii min 'ingdillaah, wa ing tushib-hum sayyi`atuy yaquuluu haazihii min 'ingdik, qul kullum min 'ingdillaah, fa maali haaa`ulaaa`il-qoumi laa yakaaduuna yafqohuuna hadiisaa

Artinya: "Di mana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, Ini dari sisi Allah, dan jika mereka ditimpa suatu keburukan mereka mengatakan, Ini dari engkau (Muhammad). Katakanlah, Semuanya (datang) dari sisi Allah. Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)?"
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 78)

  • Surat Ar Rahman ayat 26

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَا نٍ ۖ 

kullu man 'alaihaa faan

Artinya: "Semua yang ada di bumi itu akan binasa,"
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 26)

  • Surat Al Mulk ayat 2

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

٭لَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَا لْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ ۙ 

allazii kholaqol-mauta wal-hayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amalaa, wa huwal-'aziizul-ghofuur

Artinya: "yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun,"
(QS. Al-Mulk 67: Ayat 2)

  • Surat Al Anbiya ayat 34

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّنْ قَبْلِكَ الْخُـلْدَ ۗ اَفَاۡئِن مِّتَّ فَهُمُ الْخٰـلِدُوْنَ

wa maa ja'alnaa libasyarim ming qoblikal-khuld, a fa im mitta fa humul-khooliduun
Artinya: "Dan Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia sebelum engkau (Muhammad); maka jika engkau wafat, apakah mereka akan kekal?"
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 34)

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِا لشَّرِّ وَا لْخَيْرِ فِتْنَةً ۗ وَاِ لَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

kullu nafsing zaaa`iqotul-mauut, wa nabluukum bisy-syarri wal-khoiri fitnah, wa ilainaa turja'uun

Artinya: "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami."
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 35)

  • Surat Al An'am ayat 61

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَا دِهٖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً ۗ حَتّٰۤى اِذَا جَآءَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُـنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُوْنَ

wa huwal-qoohiru fauqo 'ibaadihii wa yursilu 'alaikum hafazhoh, hattaaa izaa jaaa`a ahadakumul-mautu tawaffat-hu rusulunaa wa hum laa yufarrithuun

Artinya: "Dan Dialah penguasa mutlak atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya, dan mereka tidak melalaikan tugasnya."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 61)

  • Surat Al Anam ayat 93

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَـرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ قَا لَ اُوْحِيَ اِلَيَّ وَلَمْ يُوْحَ اِلَيْهِ شَيْءٌ وَّمَنْ قَا لَ سَاُ نْزِلُ مِثْلَ مَاۤ اَنْزَلَ اللّٰهُ ۗ وَلَوْ تَرٰۤى اِذِ الظّٰلِمُوْنَ فِيْ غَمَرٰتِ الْمَوْتِ وَا لْمَلٰٓئِكَةُ بَا سِطُوْۤا اَيْدِيْهِمْ ۚ اَخْرِجُوْۤا اَنْفُسَكُمُ ۗ اَلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَا بَ الْهُوْنِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ غَيْرَ الْحَـقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ اٰيٰتِهٖ تَسْتَكْبِرُوْنَ

wa man azhlamu mim maniftaroo 'alallohi kaziban au qoola uuhiya ilayya wa lam yuuha ilaihi syai`uw wa mang qoola sa`ungzilu misla maaa angzalalloh, walau tarooo izizh-zhoolimuuna fii ghomarootil-mauti wal-malaaa`ikatu baasithuuu aidiihim, akhrijuuu angfusakum, al-yauma tujzauna 'azaabal-huuni bimaa kungtum taquuluuna 'alallohi ghoirol-haqqi wa kungtum 'an aayaatihii tastakbiruun

Artinya: "Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah atau yang berkata, Telah diwahyukan kepadaku, padahal tidak diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang yang berkata, Aku akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah. (Alangkah ngerinya) sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zalim (berada) dalam kesakitan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), Keluarkanlah nyawamu. Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan, karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 93)

  • Surat As-Sajdah ayat 11

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُلْ يَتَوَفّٰٮكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ

qul yatawaffaakum malakul-mautillazii wukkila bikum summa ilaa robbikum turja'uun

Artinya: "Katakanlah, Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan."
(QS. As-Sajdah 32: Ayat 11)

  • Surat Az-Zumar ayat 42

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَللّٰهُ يَتَوَفَّى الْاَ نْفُسَ حِيْنَ مَوْتِهَا وَا لَّتِيْ لَمْ تَمُتْ فِيْ مَنَا مِهَا ۚ فَيُمْسِكُ الَّتِيْ قَضٰى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَ يُرْسِلُ الْاُ خْرٰۤى اِلٰۤى اَجَلٍ مُّسَمًّى ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰیٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

allohu yatawaffal-angfusa hiina mautihaa wallatii lam tamut fii manaamihaa, fa yumsikullatii qodhoo 'alaihal-mauta wa yursilul-ukhrooo ilaaa ajalim musammaa, inna fii zaalika la`aayaatil liqoumiy yatafakkaruun

Artinya: "Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur; maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 42)

  • Surat Al jumu'ah ayat 8

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِ نَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَا لشَّهَا دَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

qul innal-mautallazii tafirruuna min-hu fa innahuu mulaaqiikum summa turodduuna ilaa 'aalimil-ghoibi wasy-syahaadati fa yunabbi`ukum bimaa kungtum ta'maluun

Artinya: "Katakanlah, Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."
(QS. Al-Jumu'ah 62: Ayat 8)

Hadist Tentang Kematian

Selain ayat-ayat Al-Qur'an yang menerangkan tentang kematian juga terdapat hadis hadist yang menerangkan kematian dan berikut ini adalah hadist-hadist nya yaitu:

 عن أبي هريرة ، عن النبي صلى الله عليه وسلم نحو هذا الحديث ، وفيه : " يا ملك ، أنت خلق من خلقي ، خلقتك لما رأيت ، فمت ، ثم لا تحيا أبدا "

Dari Abi hurairoh dari Nabi shollallohu alaihi wasallam sebagaimana hadits tersebut, dan dalam hadisnya Abu Hurairoh terdapat kata : "wahai malaikat maut, engkau adalah bagian dari makhluk-Ku, Ku-ciptakan kamu ketika Aku melihatmu, maka matilah, kemudian malaikat maut tidak hidup selamanya". (HR Al Madini )

 عن محمد بن كعب القرظي قال : بلغني أن آخر من يموت من الخلق ملك الموت ، يقال له : يا ملك الموت ، مت موتا لا تحيا بعده أبدا . قال : فيصرخ عند ذلك صرخة لو سمعها أهل السماوات والأرض لماتوا فزعا ، ثم يموت ، ثم يقول تعالى : لمن الملك اليوم لله الواحد القهار

Dari Muhammad bin Ka'b Al Qirodzi berkata : " telah sampai kepadaku bahwa orang yang meninggal paling akhir dari makhluk adalah malaikat maut, dikatakan kepada malaikat maut : " wahai malaikat maut, matilah kamu dengan mati yang tidak akan hidup lagi setelahnya selamanya". Muhammad bin Ka'b berkata : "lalu malaikat maut menjerit dengan jeritan yang jika penduduk langit dan bumi mendengarnya maka mereka meninggal dunia sebab kaget, kemudian malaikat maut mati , kemudian Alah ta'ala berfirman :

لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ

"Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini? kepunyaan Allah yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. " (QS Al-Mu’min 40: 16). (HR Ibnu Abid Dunya )

أَكْثِرُوْا ذِكْرَ هَاذمِ اللَّذَّاتِ

“Perbanyaklah mengingat-ingat sesuatu yang melenyapkan segala macam kelezatan(kematian).” (HR. At-Tirmidzi)

أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا، أُولَئِكَ أَكْيَاسٌ

“Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas.”

لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ، إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ

“Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah . Sesungguhnya kematian ada masa sekaratnya.” (HR. Al-Bukhari)

لَقِّنُوا مَوْتَاكُمْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ

“Talqinkanlah (tuntunkanlah) orang yang akan meninggal di antara kalian dengan bacaan: ‘laa ilaha illallah’.” (HR. Muslim)

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Ambillah lima perkara sebelum lima perkara: [1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, [2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, [3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, [4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, [5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al Hakim)

كَفَى بِالمَوْتِ وَاعِظًا

“Cukuplah kematian sebagai peringatan (berharga).” (Diriwayatakan oleh Al Baihaqi)

اذكرِ الموتَ فى صلاتِك فإنَّ الرجلَ إذا ذكر الموتَ فى صلاتِهِ فَحَرِىٌّ أن يحسنَ صلاتَه وصلِّ صلاةَ رجلٍ لا يظن أنه يصلى صلاةً غيرَها وإياك وكلَّ أمرٍ يعتذرُ منه

“Ingatlah kematian dalam shalatmu karena jika seseorang mengingat mati dalam shalatnya, maka ia akan memperbagus shalatnya. Shalat lah seperti shalat orang yang tidak menyangka bahwa ia masih punya kesempatan melakukan shalat yang lainnya. Hati-hatilah dengan perkara yang kelak malah engkau meminta udzur (meralatnya) (karena tidak bisa memenuhinya).”

Kesimpulan

Itu tadi merupakan penjabaran atau ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis yang menerangkan mengenai kematian. Yang jelas kematian seseorang itu hanya Allah yang tahu kapan waktunya dan di manapun tempatnya. Namun, apabila kita senantiasa selalu mengingat-ingat mengenai kematian maka hal tersebut akan menjadikan pemicu untuk meningkatkan ketakwaan kita terhadap Allah karena kita akan sadar bahwa hidup di dunia ini tidak kekal. Serta dengan kita senantiasa mengingat kematian hal tersebut akan menjauhkan diri kita untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang zalim.