Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dalil-Dalil Al-Qur'an Dan Hadits Tentang Kebersihan

Salah satu aspek terpenting dalam kehidupan yang tentunya menjadi perhatian agama Islam adalah kesucian dan kebersihan. Selain kesucian dan kebersihan diri itu kita anjurkan untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan juga seperti kebersihan rumah atau yang sebagainya.

Berdasarkan ajaran islam, bahwasanya kebersihan rumah yang suci adalah rumah yang terawat dan bersih. Sebab ketika kita tidak menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita, itu akan menyebabkan sesuatu yang buruk bisa terjadi, seperti penyakit dan wabah merajalela.

Dan keimanan seseorang tercermin kalau dia dapat menjaga kesucian dan kebersihan. Baik kebersihan diri sendiri ataupun lingkungannya. Dengan kata lain orang yang tidak menjaga kesucian dan kebersihan, berarti keimanannya belum sempurna.

Dalil-Dalil Al-Qur'an Tentang Kebersihan

Nah, di dalam Al-Qur'an ada beberapa surat yang menjelaskan tentang menjaga kebersihan itu sangat penting. Bukan hanya fisik, tapi pikiran dan hati setiap manusia. Untuk itu, berikut terdapat ayat-ayat Al-Qur'an yang menjelaskan mengenai hal tersebut yakni:

  • Surat Al-Ma'idah Ayat 6

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَا غْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَ يْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَا فِقِ وَا مْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَ رْجُلَكُمْ اِلَى الْـكَعْبَيْنِ ۗ وَاِ نْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَا طَّهَّرُوْا ۗ وَاِ نْ كُنْتُمْ مَّرْضٰۤى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَآءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَآئِطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَآءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَا مْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَ يْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗ مَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰـكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَ لِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

yaaa ayyuhallaziina aamanuuu izaa qumtum ilash-sholaati faghsiluu wujuuhakum wa aidiyakum ilal-maroofiqi wamsahuu biru`uusikum wa arjulakum ilal-ka'baiin, wa ing kungtum junubang faththohharuu, wa ing kungtum mardhooo au 'alaa safarin au jaaa`a ahadum mingkum minal-ghooo`ithi au laamastumun-nisaaa`a fa lam tajiduu maaa`ang fa tayammamuu sho'iidang thoyyibang famsahuu biwujuuhikum wa aidiikum min-h, maa yuriidullohu liyaj'ala 'alaikum min harojiw wa laakiy yuriidu liyuthohhirokum wa liyutimma ni'matahuu 'alaikum la'allakum tasykuruun

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan sholat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 6)

Dalam surat di atas kita diingatkan kembali untuk senantiasa menjaga kesucian dan kebersihan. dan juga apabila ketika kita keadaan junub maka diwajibkan untuk melaksanakan mandi besar. Selain itu kita diharuskan untuk terus bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepada umat-Nya.

  • Surat Al-Muddassir Ayat 4

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَثِيَا بَكَ فَطَهِّرْ ۖ 

wa siyaabaka fa thohhir

Artinya: "dan bersihkanlah pakaianmu,"
(QS. Al-Muddassir 74: Ayat 4)

Dalam ayat tersebut sudah sangat jelas bahwasanya kita dianjurkan untuk senantiasa membersihkan pakaian. Sebab apabila kita hendak melaksanakan ibadah shalat namun pakaian kita terdapat najis maka shalat kita tidak sah.

  • Surat An-Nisa' Ayat 43

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَاَ نْـتُمْ سُكَا رٰى حَتّٰى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ وَلَا جُنُبًا اِلَّا عَا بِرِيْ سَبِيْلٍ حَتّٰى تَغْتَسِلُوْا ۗ وَاِ نْ كُنْتُمْ مَّرْضٰۤى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَآءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَآئِطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَآءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَا مْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَ يْدِيْكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَا نَ عَفُوًّا غَفُوْرًا

yaaa ayyuhallaziina aamanuu laa taqrobush-sholaata wa angtum sukaaroo hattaa ta'lamuu maa taquuluuna wa laa junuban illaa 'aabirii sabiilin hattaa taghtasiluu, wa ing kungtum mardhooo au 'alaa safarin au jaaa`a ahadum mingkum minal-ghooo`ithi au laamastumun-nisaaa`a fa lam tajiduu maaa`ang fa tayammamuu sho'iidang thoyyibang famsahuu biwujuuhikum wa aidiikum, innalloha kaana 'afuwwan ghofuuroo

Artinya: "Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati sholat, ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekadar melewati untuk jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub). Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 43)

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa ketika kita dalam keadaan junub maka kita diwajibkan untuk mandi besar. Yakni membersihkan seluruh tubuh kita dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki. Serta ayat tersebut juga menerangkan tentang apabila ingin bersuci namun tidak terdapat air maka diperbolehkan untuk bertayamum yakni menggunakan debu.

  • Surat Asy-Syu'ara' Ayat 89

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِلَّا مَنْ اَتَى اللّٰهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ ۗ 

illaa man atalloha biqolbing saliim

Artinya: "kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,"
(QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 89)

Dalam ayat tersebut dapat kita ambil hikmahnya bahwa yang dapat memberi keselamatan baginya hanyalah hati yang bersih, yaitu hati yang lurus dan sehat, hati orang yang beriman, sebab hati orang kafir dan munafik adalah hati yang sakit. Oleh kita harus senantiasa menjaga hati kita agar hati kita tetap bersih.

  • Surat Al-A'raf 7: Ayat 31

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰبَنِيْۤ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَا شْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْا ۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ

yaa baniii aadama khuzuu ziinatakum 'ingda kulli masjidiw wa kuluu wasyrobuu wa laa tusrifuu, innahuu laa yuhibbul-musrifiin

Artinya: "Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 31)

Dalam ayat tersebut dapat kita petik hikmahnya bahwa ketika kita hendak masuk ke dalam masjid maka gunakanlah pakaian yang bagus yang bersih. Namun, janganlah kamu berlebih-lebihan karena Allah tidak menyukai hal itu.

Hadist Tentang Kebersihan

Selain ayat-ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang kesucian dan kebersihan diri dan termasuk kebersihan hati. Dan perlu kita ketahui bahwa terdapat hadits yang menerangkan tentang kebersihan juga. Oleh karena itu menjaga kebersihan itu sangat penting sekali dalam kehidupan kita. Dan berikut ini adalah beberapa hadits tentang kebersihan yaitu: 

اَلنَّظَافَةٌ مِنَ اﻻِيْمَانِ٠﴿ﺮﻮﺍﻩ ﺍحمد

“Kebersihan itu sebagian dari iman”. (HR. Ahmad)

اَلاِسْلاَمُ نَظِيْفٌ فَتَنَظَّفُوْافَاِنَّهُ لاَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ اِلاَّ نَظِيْفٌ

“Agama Islam adalah agama yang bersih dan suci. Karena itu kamu harus menjaga kebersihan. Maka sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali hanya orang-orang yang suci.”(HR. Al-Baihaqi)

وقد أمر النبي لنا ببناء المساجد في أماكن إقامتهم وتنظيفها والاحتفاظ بها نظرا العطر

Dari A’isyah RA berkata : Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada kami untuk membangun masjid di tempat-tempat tinggal dan agar selalu dibersihkan serta diberi wangi-wangian. (HR Ahmad, Tirmidzi, lbn Majah dan Abu Dawud).

عَنْ اَبِى مَالِكْ الْحاَرِثِ بْنِ عَاصِمِ اْلاَشْعَرِيِّ قَالَ:قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الطَّهُوْرُ شَطْرُاْلاِيْمَانِ وَالْحَمْدُللهِ تَمْلاَءَ الْمِيْزَانِ وَسُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ تَمْلانَ اَوْ تَمْلاَءَ مَابَيْنَ السَّمَاءِ وَاْلاَرْضِ وَالصَّلاَةُ نُوْرٌوَالصَّدَقَةُبُرْهَانٌ وَالصَّبْرُضِيَاءٌوَالْقُرْأَنُ حُجَّةٌ لَكَ هُوَ عَلَيْكَ اَلُ الناَّسِ يَغْدُو فَبَائِعُ نَفْسِهِ فَمُعْتِقُهَااَوْمُوْبِقُهَا 

Dari Abu Malik Al-As’ari, Rasulullah bersabda: “Bersuci merupakan sebagian dari iman, membaca hamdalah dapat memenuhi timbangan amal, membaca tasbih dapat memenuhi seisi langit dan bumi, shalat sunnah merupakan cahaya, sedekah merupakan petunjuk, sabar adalah sinar yang memancar, dan Al-Quran adalah hujjah dalam pembicaraan. Setiap manusia di pagi hari hakikatnya harus memperjual belikan dirinya. Ada kala ia selamat dari maksiat dan ada kalanya ia terseret dalam maksiat.”

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِفْتَاحُ الصَّلاةِ الطُّهُورُ (رواه التيرمدى: 221)

Dari Abu Sa'id berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “Kunci dari salat adalah bersuci.” (H.R. at-Tirmizi: 221)

Diriwayatkan dari Malik Al Asy’ari dia berkata, Rasulullah saw. bersabda : Kebersihan adalah sebagian dari iman dan bacaan hamdalah dapat memenuhi mizan (timbangan), dan bacaan subhanallahi walhamdulillah memenuhi kolong langit dan bumi, dan shalat adalah cahaya dan shadaqah adalah pelita, dan sabar adalah sinar, dan Al Quran adalah pedoman bagimu.” (HR. Muslim)

Tidaklah seseorang mandi dan bersuci semampunya pada hari Jum’at, memakai minyak rambut atau memakai minyak wangi di rumahnya kemudian keluar lalu dia tidak memisahkan antara dua orang (dalam shaff) kemudian mengerjakan shalat dan selanjutnya dia diam (tidak berbicara) jika khatib berkhutbah, melainkan akan diberikan ampunan kepadanya (atas kesalahan yang terjadi) antara Jum’atnya itu dengan Jum’at yang berikut-nya.” [Shahih: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 883)]

Dari Aisyah r.a, Rasulullah SAW bersabda : Islam itu agama yang bersih, maka hendaknya kamu menjadi orang yang bersih, sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang bersih (H.R.Tabrani)

Bersihkanlah badan. maka Allah akan membersihkan kamu. Maka sesungguhnya tidak ada seorang ‘abdi (muslim) yang tidur dalam keadaan bersih/suci kecuali tidur bersamanya, pada rambut-rambutnya, malaikat yang tidak ada henti-hentinya mendoa. Ya Allah ampunilah, abdimu ini karena sesungguhnya ia tidur dalam keadaan suci/bersih. (HR Thabrani, Ibnu Hibban).

Kebersihan itu mengantarkan kepada keimanan dan keimanan itu menyertai pemiliknya di surga.” (Riwayat Ath-Thabrani)

Kesimpulan

Nah itu tadi merupakan sedikit penjabaran mengenai dalil-dalil Al-Qur'an dan hadist yang menjelaskan tentang kebersihan. Yang mana kesucian dan kebersihan meliputi berbagai hal seperti kebersihan hati kebersihan diri atau badan dan juga kebersihan lingkungan. Dan kita sebagai umat Islam dianjurkan untuk senantiasa menjaga kesucian dan kebersihan.

Dengan begitu setelah membaca penjelasan di atas semoga hal tersebut menjadi pemicu untuk kita meningkatkan kesucian dan kebersihan kita. Karena kebersihan adalah sebagian dari iman, dan tentunya jika kita menjaga kebersihan maka hal itu adalah salah satu tanda keimanan dan ketakwaan kita terhadap Allah subhanahu wa ta'ala.