Penjelasan Ulul Azmi Lengkap
Nabi dan Rasul diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan kebenaran dan membimbing umatnya ke jalan yang benar. Nabi dan Rasul sebenarnya ada banyak sekali. Namum, yang wajib diketahui oleh umat Islam berjumlah 25 orang. Masing-masing Nabi dan Rasul memiliki riwayat serta ceritanya masing-masing dalam menegakkan ajaran tauhid.
Selanjutnya, di antara 25 nabi dan rasul tersebut, terdapat lima Rasul yang memiliki kelebihan istimewa sehingga kerap disebut ulul azmi, yang artinya para Nabi dan Rasul yang memiliki ketabahan luar biasa dalam agama tauhid. Lantas siapa sajakah Nabi dan Rasul yang diberi gelar ulul azmi...?
Pengertian Ulul Azmi
Pengertian Ulul Azmi adalah suatu gelar khusus yang diberikan kepada Nabi dan Rasul yang mempunyai ketabahan dan kesabaran yang luar biasa. Ulul Azmi sendiri merupakan gelar yang tidak sembarangan diberikan, nyatanya memang benar bahwa Allah senantiasa menyelamatkan nabi dan rasul yang memiliki gelar Ulul Azmi dan para pengikutnya ketika mereka terkena musibah seperti diserang oleh kaum lain saat tengah menjalankan perintah dan menerapkan ajaran Allah ataupun terkena banjir yang besar dan sebagainya.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
شَرَعَ لَـكُمْ مِّنَ الدِّيْنِ مَا وَصّٰى بِهٖ نُوْحًا وَّا لَّذِيْۤ اَوْحَيْنَاۤ اِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهٖۤ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى وَعِيْسٰۤى اَنْ اَقِيْمُوا الدِّيْنَ وَ لَا تَتَفَرَّقُوْا فِيْهِ ۗ كَبُـرَ عَلَى الْمُشْرِكِيْنَ مَا تَدْعُوْهُمْ اِلَيْهِ ۗ اَللّٰهُ يَجْتَبِيْۤ اِلَيْهِ مَنْ يَّشَآءُ وَيَهْدِيْۤ اِلَيْهِ مَنْ يُّنِيْبُ
syaro'a lakum minad-diini maa washshoo bihii nuuhaw wallaziii auhainaaa ilaika wa maa washshoinaa bihiii ibroohiima wa muusaa wa 'iisaaa an aqiimud-diina wa laa tatafarroquu fiih, kaburo 'alal-musyrikiina maa tad'uuhum ilaiih, allohu yajtabiii ilaihi may yasyaaa`u wa yahdiii ilaihi may yuniib
Artinya: "Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan 'Isa, yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah-belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya)."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 13)
Dari gambaran ayat di atas jelas bahwa nabi dan rasul yang mendapatkan gelar ulul azmi ada lima. Selain memiliki sikap keteguhan dan ketabahan hati yang luar biasa, para Nabi ulul azmi juga dikaruniai mukjizat yang biasa pula oleh Allah SWT. Dimana mukjizat merupakan sebuah kejadian yang luar biasa yang dimiliki oleh para nabi dan rasul atas izin Allah untuk membuktikan atau membenarkan kenabiannya.
Dan berikut ini adalah 5 nabi dan rasul yang diberikan gelar ulul azmi beserta mukjizatnya mukjizat yang dimilikinya yaitu:
- Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam
Nabi Muhammad SAW merupakan Nabi terakhir bagi seluruh Umat Islam. Nabi Muhammad termasuk Nabi yang paling banyak diuji oleh Allah. Akan tetapi, Beliau juga merupakan Nabi yang paling banyak mendapatkan mu'zizat.
Di antara banyaknya mu'zizat dan kelebihan yang diberikan kepada Nabi Muhammad berikut ini adalah beberapa mukjizatnya salah satunya diturunkannya Kitab Suci Al-Qur'an sebagai pedoman hidup seluruh umat manusia hingga akhir zaman.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَقُرْاٰ نًا فَرَقْنٰهُ لِتَقْرَاَ هٗ عَلَى النَّا سِ عَلٰى مُكْثٍ وَّنَزَّلْنٰهُ تَنْزِيْلًا
wa qur`aanang faroqnaahu litaqro`ahuu 'alan-naasi 'alaa muksiw wa nazzalnaahu tangziilaa
Artinya: "Dan Al-Qur'an (Kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau (Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan dan Kami menurunkannya secara bertahap."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 106)
Kemudian mukjizat yang lainnya nabi Muhammad yaitu dapat membelah bulan menjadi dua. Peristiwa ini terjadi pada saat penduduk Mekkah meminta agar Rasulullah sallallahu alaihi wasallam membuktikan kenabiannya. Pasalnya, pada zaman tersebut seluruh orang-orang kafir tidak memercayai akan adanya nabi Muhammad SAW yang menjadi salah seorang nabi Utusan Allah SWT.
- Nabi Nuh alaihissalam
Nabi Nuh mendapatkan mukjizat dari Allah SWT berupa keselamatan saat terjadi banjir besar. Pada zaman itu Allah SWT memberikan azab banjir bagi kaum Nabi Nuh yang tidak percaya dan menolak keras atas ajaran yang dibawa oleh Nabi Nuh.
Singkat cerita, kemudian Allah murka kepada umat Nabi Nuh. Lalu, peringatan bahwa bencana banjir besar akan terjadi, lantas selanjutnya Allah memerintahkan kepada nabi Nuh untuk membuat sebuah bahtera atau kapal yang sangat besar untuk menyelamatkan Nabi Nuh dan umatnya dari banjir tersebut. Dan ketika peristiwa banjir tersebut terjadi, Nabi Nuh beserta pengikutnya, dan hewan-hewan yang yang berada di kapal nabi Nuh berhasil selamat dari banjir yang luar biasa tersebut.
Namun, banyak umatnya yang tidak percaya dan bahkan mencemooh Nabi Nuh sebagian besar dengan alasan musim kemarau yang sangat panjang, dan mana mungkin akan terjadi banjir yang sangat besar. Akan tetapi atas kehendak dan izin Allah banjir besar pun terjadi.
- Nabi Ibrahim alaihissalam
Pasti kita sebagai umat Islam seringkali mendengar kisah dari Nabi Ibrahim alaihissalam. Yang mana Nabi Ibrahim alaihissalam hidup pada zaman Raja Namrud. di mana saat itu banyak masyarakat yang masih menyembah berhala. Dan Nabi Ibrahim diberikan sangat banyak ujian sekaligus mu'zizat dari Allah.
Tidak hanya kisah membangun Ka'bah, tapi juga tonggak menjadi sejarah adanya penyembelihan Qurban. Nabi Ibrahim juga memiliki mukjizat yakni selamat dari kobaran api oleh Raja Namrud. Yang mana mukjizat Nabi Ibrahim juga sudah diceritakan di dalam Al-Qur'an yaitu
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَا لُوْا حَرِّقُوْهُ وَا نْصُرُوْۤا اٰلِهَتَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَ
qooluu harriquuhu wangshuruuu aalihatakum ing kungtum faa'iliin
Artinya: "Mereka berkata, Bakarlah dia dan bantulah Tuhan-Tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak berbuat."
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 68)
قُلْنَا يٰنَا رُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰۤى اِبْرٰهِيْمَ ۙ
qulnaa yaa naaru kuunii bardaw wa salaaman 'alaaa ibroohiim
Artinya: "Kami (Allah) berfirman, Wahai api! Jadilah kamu dingin dan penyelamat bagi Ibrahim,"
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 69)
وَاَ رَا دُوْا بِهٖ كَيْدًا فَجَعَلْنٰهُمُ الْاَ خْسَرِيْنَ ۚ
wa arooduu bihii kaidang fa ja'alnaahumul-akhsariin
Artinya: "dan mereka hendak berbuat jahat terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling rugi."
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 70)
- Nabi Musa alaihissalam
Mungkin kisah Nabi Musa dan Fir'aun merupakan cerita yang sangat populer, dan mungkin seringkali kita dengar juga. Dimana kisah Raja Fir’aun memang terkenal dengan kekejamannya. Bahkan ia berani menyatakan dirinya sebagai Tuhan yang wajib disembah rakyatnya. Dan siapa pun yang tidak setuju dan berani menentang raja besar Mesir itu, pasti akan dihukum mati.
Kemudian Nabi Musa a.s. diutus oleh Allah SWT untuk dakwah kepada Raja Fir’aun untuk mengingatkan agar bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Lantas, Nabi Musa a.s l melaksanakan tugasnya dengan penuh kesabaran dan keberanian. Atas kesabaran dan kegigihannya itulah, Musa menjadi salah satu nabi Ulul Azmi, Ulul Azmi yaitu nabi Allah SWT yang memiliki tekad dan kesabaran luar biasa dalam menegakkan kebenaran.
Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Musa berupa tongkat yang dapat menjadi seekor ular. Tak hanya itu, tongkat tersebut juga mampu untuk membelah laut merah yang dapat menyelamatkan Nabi Musa beserta kaumnya dari kejaran Raja Firaun.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَاَ وْحَيْنَاۤ اِلٰى مُوْسٰۤى اَنِ اضْرِبْ بِّعَصَا كَ الْبَحْرَ ۗ فَا نْفَلَقَ فَكَا نَ كُلُّ فِرْقٍ كَا لطَّوْدِ الْعَظِيْمِ ۚ
fa auhainaaa ilaa muusaaa anidhrib bi'ashookal-bahr, fangfalaqo fa kaana kullu firqing kath-thoudil-'azhiim
Artinya: "Lalu Kami wahyukan kepada Musa, Pukullah laut itu dengan tongkatmu. Maka terbelahlah lautan itu, dan setiap belahan seperti gunung yang besar."
(QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 63)
- Nabi Isa alaihissalam
Nabi selanjutnya yang mendapatkan gelar Ulul Azmi yaitu Nabi Isa. Ada cukup banyak mukjizat yang didapatkan dari beliau. Setelah Nabi Isa berumur 30 tahun, Malaikat Jibril datang sebagai Utusan Allah SWT. untuk mengangkat Isa menjadi Rasul Allah, menyambung pelajaran yang pernah ada pada rasul-rasul sebelumnya dan memberi kabar kepada manusia bawa akan kedatangan seorang nabi terakhir yakni Nabi Muhammad SAW.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَاِ ذْ قَا لَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ يٰبَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرٰٮةِ وَمُبَشِّرًا بِۢرَسُوْلٍ يَّأْتِيْ مِنْۢ بَعْدِى اسْمُهٗۤ اَحْمَدُ ۗ فَلَمَّا جَآءَهُمْ بِا لْبَيِّنٰتِ قَا لُوْا هٰذَا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ
wa iz qoola 'iisabnu maryama yaa baniii isrooo`iila innii rosuulullohi ilaikum mushoddiqol limaa baina yadayya minat-taurooti wa mubasysyirom birosuuliy ya`tii mim ba'dismuhuuu ahmad, fa lammaa jaaa`ahum bil-bayyinaati qooluu haazaa sihrum mubiin
Artinya: "Dan (ingatlah) ketika 'Isa putra Maryam berkata, Wahai Bani Israil! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad). Namun ketika Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, Ini adalah sihir yang nyata."
(QS. As-Saff 61: Ayat 6)
Dimana terkait dengan mukjizat yang luar biasa yang diberikan kepada Nabi Isa itu juga sudah diceritakan di dalam Al-Qur'an yakni:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَرَسُوْلًا اِلٰى بَنِيْۤ اِسْرٰٓءِيْلَ ۙ اَنِّيْ قَدْ جِئْتُكُمْ بِاٰ يَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ ۙ اَنِّيْۤ اَخْلُقُ لَـكُمْ مِّنَ الطِّيْنِ كَهَیْــئَةِ الطَّيْرِ فَاَ نْفُخُ فِيْهِ فَيَكُوْنُ طَيْرًا بِۢاِذْنِ اللّٰهِ ۚ وَاُ بْرِئُ الْاَ كْمَهَ وَا لْاَ بْرَصَ وَاُ حْيِ الْمَوْتٰى بِاِ ذْنِ اللّٰهِ ۚ وَ اُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْكُلُوْنَ وَمَا تَدَّخِرُوْنَ ۙ فِيْ بُيُوْتِكُمْ ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰ يَةً لَّـكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ۚ
wa rosuulan ilaa baniii isrooo`iila annii qod ji`tukum bi`aayatim mir robbikum anniii akhluqu lakum minath-thiini kahai`atith-thoiri fa angfukhu fiihi fa yakuunu thoirom bi`iznillaah, wa ubri`ul-akmaha wal-abrosho wa uhyil-mautaa bi`iznillaah, wa unabbi`ukum bimaa ta`kuluuna wa maa taddakhiruuna fii buyuutikum, inna fii zaalika la`aayatal lakum ing kungtum mu`miniin
Artinya: "Dan sebagai rasul kepada Bani Israil (dia berkata), Aku telah datang kepada kamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beri tahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang beriman."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 49)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَقَفَّيْنَا عَلٰۤى اٰثَا رِهِمْ بِعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرٰٮةِ ۖ وَاٰ تَيْنٰهُ الْاِ نْجِيْلَ فِيْهِ هُدًى وَّنُوْرٌ ۙ وَّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرٰٮةِ وَهُدًى وَّمَوْعِظَةً لِّـلْمُتَّقِيْنَ ۗ
wa qoffainaa 'alaaa aasaarihim bi'iisabni maryama mushoddiqol limaa baina yadaihi minat-taurooti wa aatainaahul-ingjiila fiihi hudaw wa nuuruw wa mushoddiqol limaa baina yadaihi minat-taurooti wa hudaw wa mau'izhotal lil-muttaqiin
Artinya: "Dan Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab yang sebelumnya yaitu Taurat, dan sebagai petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 46)
Kesimpulan
Nah itu tadi merupakan sedikit penjabaran mengenai Ulul Azmi, Di mana nabi dan rasul yang diberikan gelar ulul azmi ada 5 yakni Nabi Muhammad SAW, Nabi Ibrahim, Nabi Musa dan Nabi Isa, Nabi Nuh. Nabi dan Rasul tersebut diberikan gelar ulul azmi dikarenakan memiliki sikap kesabaran yang luar biasa dan ketabahan dalam menyampaikan ajaran agama yakni mendapatkan cobaan atau ujian yang luar biasa ketika menyebarkan agama Allah SWT, dan juga diberikannya mukjizat yang luar biasa.