Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Sujud Tilawah Dan Tata Caranya

Di dalam Islam seringkali kita mendengar kata-kata sujud di mana sujud menjadi salah satu gerakan dalam ibadah ajaran Islam. Dimana terdapat beberapa macam sujud yang dilakukan sesuai dengan keadaan tertentu, seperti sujud dalam shalat, sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud Tilawah. Namun untuk kali ini kita akan membahas mengenai apa itu sujud tilawah. Dan berikut ini adalah penjelasan lebih lengkapnya.

Pengertian Sujud Tilawah

Sujud Tilawah merupakan bentuk sujud yang dilakukan ketika mendengar atau membaca salah satu penggalan ayat sajdah. Dimana ayat Sajdah adalah ayat-ayat tertentu di dalam Al Qur'an yang apabila membaca nya atau mendengarkan nya disunnahkan untuk melakukan sujud tilawah.

Sujud Tilawah itu dilaksanakan sebagai bentuk merendah atas kebesaran Allah SWT. Dan di setiap ayat-ayat Sajdah dalam Al-Qur'an, itu mengandung makna yang hampir sama mengenai bentuk kebesaran Allah. Hukum sujud Tilawah adalah sunnah dan hal tersebut sesuai dengan hadis shahih berikut ini: 

عن عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ – رَضِي اللَّه عَنْه – قَرَأَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ عَلَى الْمِنْبَرِ بِسُورَةِ النَّحْلِ حَتَّى إِذَا جَاءَ السَّجْدَةَ نَزَلَ فَسَجَدَ وَسَجَدَ النَّاسُ ، حَتَّى إِذَا كَانَتِ الْجُمُعَةُ الْقَابِلَةُ قَرَأَ بِهَا حَتَّى إِذَا جَاءَ السَّجْدَةَ قَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا نَمُرُّ بِالسُّجُودِ فَمَنْ سَجَدَ فَقَدْ أَصَابَ وَمَنْ لَمْ يَسْجُدْ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ ، وَلَمْ يَسْجُدْ عُمَرُ رَضِي اللَّه عَنْهم

Artinya : Dari Umar bin Khattab dia pada hari Jum’at membaca di atas mimbar surat an-Nahl. Hingga bila sampai pada ayat sajdah beliau turun lalu sujud sehingga orang-orang pun sujud. Saat Jum’at berikutnya, beliau membaca lagi surat tersebut hingga sampai pada ayat sajdah. Beliau berkata, ‘Wahai manusia, sesungguhnya kita melewati ayat sajdah. Barang siapa bersujud sungguh ia telah benar, dan barang siapa tidak bersujud maka tiada dosa baginya.’ Dan Umar sendiri tidak bersujud. (HR. Bukhari)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِذَا قَرَأَ ابْنُ آدَمَ السَّجْدَةَ فَسَجَدَ ، اعْتَزَلَ الشَّيْطَانُ يَبْكِي يَقُولُ : يَا وَيْلَهُ وَفِي رِوَايَةِ أَبِي كُرَيْبٍ يَا وَيْلِي أُمِرَ ابْنُ آدَمَ بِالسُّجُودِ فَسَجَدَ فَلَهُ الْجَنَّةُ ، وَأُمِرْتُ بِالسُّجُودِ فَأَبَيْتُ فَلِيَ النَّارُ

Artinya: jika anak Adam membaca ayat sajadah, lalu dia bersujud, maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Setan pun akan berkata-kata: “Celakalah aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan, sehingga aku pantas mendapatkan neraka. (HR.Muslim)

Ayat-Ayat Sajdah

Merdeka.com Melansir data dari Kemenag RI, berdasarkan indeks tematik Al-Quran, berikut ini terdapat beberapa ayat sajdah dalam kitab suci Al-Qur'an yakni

  • Al-Araf (7) ayat 206

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ الَّذِيْنَ عِنْدَ رَبِّكَ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَا دَتِهٖ وَيُسَبِّحُوْنَهٗ وَلَهٗ يَسْجُدُوْنَ‏

innallaziina 'ingda robbika laa yastakbiruuna 'an 'ibaadatihii wa yusabbihuunahuu wa lahuu yasjuduun

Artinya: "Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidak merasa enggan untuk menyembah Allah dan mereka menyucikan-Nya dan hanya kepada-Nya mereka bersujud."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 206)

  • Ar-Rad (13) ayat 15

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلِلّٰهِ يَسْجُدُ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ طَوْعًا وَّكَرْهًا وَّظِلٰلُهُمْ بِا لْغُدُوِّ وَا لْاٰ صَا لِ

wa lillaahi yasjudu mang fis-samaawaati wal-ardhi thou'aw wa kar-haw wa zhilaaluhum bil-ghuduwwi wal-aashool

Artinya. "Dan semua sujud kepada Allah baik yang di langit maupun yang di bumi, baik dengan kemauan sendiri maupun terpaksa, (dan sujud pula) bayang-bayang mereka, pada waktu pagi dan petang hari."
(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 15)

  • An-Nahl (16) ayat 50

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يَخَا فُوْنَ رَبَّهُمْ مِّنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

yakhoofuuna robbahum ming fauqihim wa yaf'aluuna maa yu`maruun

Artinya: "Mereka takut kepada Tuhan yang (berkuasa) di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 50)

  • Al-Isra (17) ayat 107 - 109

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُلْ اٰمِنُوْا بِهٖۤ اَوْ لَا تُؤْمِنُوْۤا ۗ اِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهٖۤ اِذَا يُتْلٰى عَلَيْهِمْ يَخِرُّوْنَ لِلْاَ ذْقَا نِ سُجَّدًا ۙ 

qul aaminuu bihiii au laa tu`minuu, innallaziina uutul-'ilma ming qoblihiii izaa yutlaa 'alaihim yakhirruuna lil-azqooni sujjadaa

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), Berimanlah kamu kepadanya (Al-Qur'an) atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang yang telah diberi pengetahuan sebelumnya, apabila (Al-Qur'an) dibacakan kepada mereka, mereka menyungkurkan wajah, bersujud,"
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 107)

وَّيَقُوْلُوْنَ سُبْحٰنَ رَبِّنَاۤ اِنْ كَا نَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُوْلًا

wa yaquuluuna sub-haana robbinaaa ing kaana wa'du robbinaa lamaf'uulaa

Artinya: "dan mereka berkata, Maha Suci Tuhan Kami; sungguh, janji Tuhan Kami pasti dipenuhi."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 108)

وَيَخِرُّوْنَ لِلْاَ ذْقَا نِ يَبْكُوْنَ وَيَزِيْدُهُمْ خُشُوْعًا

wa yakhirruuna lil-azqooni yabkuuna wa yaziiduhum khusyuu'aa

Artinya: "Dan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 109)

  • Maryam (19) ayat 58

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ مِنْ ذُرِّيَّةِ اٰدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوْحٍ ۖ وَّمِنْ ذُرِّيَّةِ اِبْرٰهِيْمَ وَاِ سْرَآءِيْلَ ۖ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَا جْتَبَيْنَا ۗ اِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُ الرَّحْمٰنِ خَرُّوْا سُجَّدًا وَّبُكِيًّا

ulaaa`ikallaziina an'amallohu 'alaihim minan-nabiyyiina ming zurriyyati aadama wa mim man hamalnaa ma'a nuuhiw wa ming zurriyyati ibroohiima wa isrooo`iila wa mim man hadainaa wajtabainaa, izaa tutlaa 'alaihim aayaatur-rohmaani khorruu sujjadaw wa bukiyyaa

Artinya: "Mereka itulah orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu dari (golongan) para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami bawa (dalam kapal) bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil (Ya'qub), dan dari orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih kepada mereka, maka mereka tunduk sujud dan menangis."
(QS. Maryam 19: Ayat 58)

  • Al-Hajj (22) ayat 18

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَ رْضِ وَا لشَّمْسُ وَا لْقَمَرُ وَا لنُّجُوْمُ وَ الْجِبَا لُ وَا لشَّجَرُ وَا لدَّوَآ بُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّا سِ ۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَا بُ ۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَآءُ ۗ 

a lam taro annalloha yasjudu lahuu mang fis-samaawaati wa mang fil-ardhi wasy-syamsu wal-qomaru wan-nujuumu wal-jibaalu wasy-syajaru wad-dawaaabbu wa kasiirum minan-naas, wa kasiirun haqqo 'alaihil-'azaab, wa may yuhinillaahu fa maa lahuu mim mukrim, innalloha yaf'alu maa yasyaaa`,

Artinya: "Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata, dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barang siapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki."
(QS. Al-Hajj 22: Ayat 18)

  • Al- Hajj (22) ayat 77

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ارْكَعُوْا وَا سْجُدُوْا وَ اعْبُدُوْا رَبَّكُمْ وَا فْعَلُوْا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ۚ 

yaaa ayyuhallaziina aamanurka'uu wasjuduu wa'buduu robbakum waf'alul-khoiro la'allakum tuflihuun

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan agar kamu beruntung."
(QS. Al-Hajj 22: Ayat 77)

  • Al-Furqan (25) ayat 60

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ ذَا قِيْلَ لَهُمُ اسْجُدُوْا لِلرَّحْمٰنِ قَا لُوْا وَمَا الرَّحْمٰنُ اَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا وَزَا دَهُمْ نُفُوْرًا

wa izaa qiila lahumusjuduu lir-rohmaani qooluu wa mar-rohmaanu a nasjudu limaa ta`murunaa wa zaadahum nufuuroo

Artinya: "Dan apabila dikatakan kepada mereka, Sujudlah kepada Yang Maha Pengasih, mereka menjawab, Siapakah Yang Maha Pengasih itu? Apakah kami harus sujud kepada Allah yang engkau (Muhammad) perintahkan kepada kami (bersujud kepada-Nya)? Dan mereka makin jauh lari (dari kebenaran)."
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 60)

  • An-Naml (27) ayat 24-26

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَجَدْتُّهَا وَقَوْمَهَا يَسْجُدُوْنَ لِلشَّمْسِ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ اَعْمَا لَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيْلِ فَهُمْ لَا يَهْتَدُوْنَ ۙ 

wajattuhaa wa qoumahaa yasjuduuna lisy-syamsi ming duunillaahi wa zayyana lahumusy-syaithoonu a'maalahum fa shoddahum 'anis-sabiili fa hum laa yahtaduun

Artinya: "Aku (burung Hud-hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan setan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan (buruk) mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan (Allah), maka mereka tidak mendapat petunjuk,"
(QS. An-Naml 27: Ayat 24)

اَ لَّا يَسْجُدُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ يُخْرِجُ الْخَبْءَ فِى السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُخْفُوْنَ وَمَا تُعْلِنُوْنَ

allaa yasjuduu lillaahillazii yukhrijul-khob`a fis-samaawaati wal-ardhi wa ya'lamu maa tukhfuuna wa maa tu'linuun

Artinya: "mereka (juga) tidak menyembah Allah yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan yang kamu nyatakan."
(QS. An-Naml 27: Ayat 25)

اَللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ

allohu laaa ilaaha illaa huwa robbul-'arsyil-'azhiim

Artinya: "Allah, tidak ada tuhan melainkan Dia, Tuhan yang mempunyai 'Arsy yang agung."
(QS. An-Naml 27: Ayat 26)

  • As-Sajdah (32) ayat 15

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّمَا يُؤْمِنُ بِاٰ يٰتِنَا الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِّرُوْا بِهَا خَرُّوْا سُجَّدًا وَّسَبَّحُوْا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ

innamaa yu`minu bi`aayaatinallaziina izaa zukkiruu bihaa khorruu sujjadaw wa sabbahuu bihamdi robbihim wa hum laa yastakbiruun

Artinya: "Orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, hanyalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengannya (ayat-ayat Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, dan mereka tidak menyombongkan diri."
(QS. As-Sajdah 32: Ayat 15)

  • Shad (38) ayat 24

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قَا لَ لَقَدْ ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ اِلٰى نِعَا جِهٖ ۗ وَاِ نَّ كَثِيْرًا مِّنَ الْخُلَـطَآءِ لَيَبْغِيْ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَقَلِيْلٌ مَّا هُمْ ۗ وَظَنَّ دَاوٗدُ اَنَّمَا فَتَنّٰهُ فَا سْتَغْفَرَ رَبَّهٗ وَخَرَّ رَا كِعًا وَّاَنَا بَ

qoola laqod zholamaka bisu`aali na'jatika ilaa ni'aajih, wa inna kasiirom minal-khulathooo`i layabghii ba'dhuhum 'alaa ba'dhin illallaziina aamanuu wa 'amilush-shoolihaati wa qoliilum maa hum, wa zhonna daawuudu annamaa fatannaahu fastaghfaro robbahuu wa khorro rooki'aw wa anaab

Artinya: "Dia (Daud) berkata, Sungguh, dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk (ditambahkan) kepada kambingnya. Memang banyak di antara orang-orang yang bersekutu itu berbuat zalim kepada yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; dan hanya sedikitlah mereka yang begitu. Dan Daud menduga bahwa Kami mengujinya; maka dia memohon ampunan kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertobat."
(QS. Sad 38: Ayat 24)

  • Fushshilat (41) ayat 37-38

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمِنْ اٰيٰتِهِ الَّيْلُ وَا لنَّهَا رُ وَا لشَّمْسُ وَا لْقَمَرُ ۗ لَا تَسْجُدُوْا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَا سْجُدُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَهُنَّ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ

wa min aayaatihil-lailu wan-nahaaru wasy-syamsu wal-qomar, laa tasjuduu lisy-syamsi wa laa lil-qomari wasjuduu lillaahillazii kholaqohunna ing kungtum iyyaahu ta'buduun

Artinya: "Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya jika kamu hanya menyembah kepada-Nya."
(QS. Fussilat 41: Ayat 37)

فَاِ نِ اسْتَكْبَرُوْا فَا لَّذِيْنَ عِنْدَ رَبِّكَ يُسَبِّحُوْنَ لَهٗ بِا لَّيْلِ وَا لنَّهَا رِ وَهُمْ لَا يَسْئَـمُوْنَ

fa inistakbaruu fallaziina 'ingda robbika yusabbihuuna lahuu bil-laili wan-nahaari wa hum laa yas`amuun

Artinya: "Jika mereka menyombongkan diri maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya pada malam dan siang hari, sedang mereka tidak pernah jemu."
(QS. Fussilat 41: Ayat 38)

  • An-Najm (53) ayat 62

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَا سْجُدُوْا لِلّٰهِ وَا عْبُدُوْا

fasjuduu lillaahi wa'buduu

Artinya: "Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia)."
(QS. An-Najm 53: Ayat 62)

  • Al-Insyiqaq (84) ayat 20 - 21

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَمَا لَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ ۙ 

fa maa lahum laa yu`minuun

Artinya: "Maka mengapa mereka tidak mau beriman?"
(QS. Al-Insyiqaq 84: Ayat 20)

وَاِ ذَا قُرِئَ عَلَيْهِمُ الْقُرْاٰ نُ لَا يَسْجُدُوْنَ ۗ 

wa izaa quri`a 'alaihimul-qur`aanu laa yasjuduun

Artinya: "Dan apabila Al-Qur'an dibacakan kepada mereka, mereka tidak (mau) bersujud,"
(QS. Al-Insyiqaq 84: Ayat 21)

  • Al-Alaq (96) ayat 19

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

كَلَّا ۗ لَا تُطِعْهُ وَا سْجُدْ وَا قْتَرِبْ

kallaa, laa tuthi'hu wasjud waqtarib

Artinya: "sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah)."
(QS. Al-'Alaq 96: Ayat 19)

Tata Cara Dan Bacaan Sujud Tilawah

Sebelum melaksanakan sujud tilawah maka berniat terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan membaca takbir, dan setelah itu sujud satu kali, dan membacakan bacaan sujud tilawah. 

Bacaan Ketika Sujud Tilawah

سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

Arab-Latin: "Sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam'ahu, wa bashorohu bi khaulihi wa kuuwatihi fatabarakallahu ahsanul kholiqiin."

Artinya: "Wajahku bersujud kepada Dzat yang menciptakannya, yang membentuknya, dan yang memberi pendengaran dan penglihatan, Maha berkah Allah sebaik-baiknya pencipta". (HR. Ahmad, Abu Dawud, Hakim, Tirmidzi dan nasa'i).

  • Sujud Tilawah Dalam Shalat

Apabila seorang imam membaca ayat sajdah dan kemudian imam sujud tilawah. maka makmum juga harus ikut serta untuk melaksanakan sujud tilawah. Namun apabila imam tidak melakukannya itu tidak apa-apa dan makmum tidak perlu melakukan sujud tilawah sendiri. 

Dan apabila shalat sendirian, dan surat yang dibaca setelah Al-Fatihah ternyata mengandung ayat sajdah dan ingin melaksanakan sujud tilawah maka langsung saja melakukan sujud sambil membaca takbir, tanpa mengangkat tangan dan tanpa rukuk. Kemudian ketika sujud membaca bacaan sujud Tilawah. Lau berdiri kembali dari sujud dengan membaca takbir dan boleh memilih apakah ingin menyambung bacaan surah dari ayat sajdah tadi atau tidak.

  • Sujud Tilawah Di Luar Shalat

Dimana gerakan sujud Tilawah itu sama dengan sujud biasa. Namun letak perbedaannya adalah ketika melaksanakannya, di mana sujud tilawah dilakukan ketika ia membaca atau mendengarkan ayat-ayat sajdah. dan sujud tilawah dilaksanakan menghadap ke kiblat.

Sebagian para ulama ada yang berpendapat bahwa ketika melaksanakan sujud tilawah di luar ibadah shalat itu berdiri terlebih dahulu sebelum melaksanakan sujud tilawah namun ada juga yang berpendapat tidak. Di kutip dari NU online, terdapat sebuah pendapat mengenai perlunya membaca takbir dan mengucap salam sebelum dan sesudah sujud Tilawah:

Dalam kitab al-Fiqhul Manhaji, Dr. Musthafa Al-Khin menyampaikan bahwa takbiratul ihram dan membaca salam merupakan syarat sujud tilawah. Syarat yang lain, syarat syarat salat pada umumnya menghadap kiblat, suci dari hadas dan najis, dan sebagainya (Musthafa Al-Khin, al-Fiqhul Manhaji [Damaskus: Darul Qalam, 2013], jil. I, hal. 175 176).

Kesimpulan

Nah itu tidak merupakan sedikit penjelasan mengenai sujud Tilawah yang patut diketahui. Sebab keadaan seorang hamba paling dekat dengan Tuhan adalah ketika sedang sujud. Dan dengan sujud tilawah maka akan ditingkatkan derajat kita dan juga akan menghapus dosa-dosa kita. Karena itu, Nabi saw. menyuruh kepada seluruh umatnya agar senantiasa memperbanyak sujud, termasuk ketika membaca ayat sajdah atau mendengarnya dengan melaksanakan sujud tilawah.