Pengertian Dan Fungsi Kompetisi Kepribadian Guru

Kompetensi Kepribadian Guru

Pertama-tama pengertian dari kompetensi adalah seperangkat ilmu pengetahuan, keterampilan, dan juga perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai seorang guru. Kemudian hal tersebut dapat diterapkan seorang guru dalam tugas profesional nya yakni mendidik peserta didik. Atau bisa diartikan seorang guru harus memiliki kecakapan dan kemampuan untuk mendidik peserta didik yang bertujuan agar tercapainya tujuan dari sebuah pembelajaran.
Sedangkan kepribadian adalah sebuah sikap atau tingkah laku hakiki seorang individu
yang mencerminkan pada sikap dan perbuatannya sehingga dapat membedakan dirinya dengan orang lain. Di samping itu kepribadian yang baik yang dimiliki oleh seorang guru itu sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan suatu pendidikan khususnya pada kegiatan pembelajaran.
Kompetensi kepribadian guru adalah suatu kemampuan yang berkaitan dengan perilaku pribadi guru sendiri. Yang mana harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-hari. Hal ini tentunya berkaitan erat dengan falsafah hidup yang mengharapkan guru menjadi manusia yang memiliki nilai-nilai luhur.
Karena pribadi seorang guru dapat berperan dan membantu perkembangan pribadi peserta didik. Termasuk peserta didik dapat mencontoh pribadi yang dimiliki oleh seorang guru sehingga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan hal tersebut sangat dibutuhkan bagi peserta didik untuk proses pembentukan pribadinya.
Kompetensi Kepribadian Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Guru
Sebelum penjelasan mengenai fungsi Dari kompetensi kepribadian guru terlebih dahulu kompetisi kepribadian apa saja yang harus dimiliki oleh seorang guru. Berikut ini adalah beberapa kompetisi kepribadian seseorang guru yakni:
- Guru sebagai manusia ciptaan Tuhan maha Esa maka berkewajiban untuk meningkatkan iman dan ketaqwaan sesuai dengan kepercayaan yang di anutnya.
- Seorang guru itu memiliki kelebihan dari yang lainnya, oleh karena itu seorang guru harus dapat mengembangkan rasa percaya diri terhadap dirinya sendiri dan rasa tanggung jawab. Karena seorang guru memiliki potensi yang besar dalam mendidik dan membimbing peserta didik agar peserta didik berkembangan dan memiliki pribadi yang baik.
- Guru harus dibiasakan memiliki sikap kelapangan hati dalam menerima segala masukkan, sehingga dengan masukan orang lain lambat laun kepribadian guru akan menjadi semakin lebih dewasa. Dan hal ini adalah kebiasaan umum jika seorang guru ingin berkembang dan menjadi guru profesional.
- Guru senantiasa berhadapan dengan beragam keunikan dari peserta didik dan masyarakat umum yang berbeda-beda, sehingga maka dari itu guru perlu untuk mengembangkan sikap tenggang rasa dan toleransi dalam menyikapi perbedaan yang ditemuinya dalam berinteraksi dengan peserta didik maupun masyarakat.
- Seorang guru harus mampu menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru. Dan dapat bertindak sesuai dengan norma religius iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong, dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
Dan itu tadi adalah sedikit kompetisi kepribadian guru yang mana hal-hal tersebut harus ada pada diri seorang guru. Karena apabila guru memiliki hal tersebut itu adalah langkah awal menjadi seorang guru yang profesional dan mampu mendidik dan membimbing peserta didik dengan baik.
Fungsi Kompetensi Kepribadian Guru
Guru yang mampu menguasai kompetensi kepribadian itu akan sangat akan sangat berfungsi untuk membantu upaya pengembangan karakter siswa. Dengan menampilkan sebagai sosok yang bisa digugu (didengar nasehatnya) dan ditiru (diikuti), secara psikologis anak cenderung merasa yakin dengan apa yang sedang diajarkan guru.
Contohnya, semisal ketika seorang guru hendak mengajarkan tentang perilaku sopan santun kepada peserta didik, namun disisi lain secara disadari ataupun tidak disadari, gurunya sendiri malah cenderung bersikap kasar dan mudah marah, maka yang akan tertanam pada peserta didik bukanlah sikap sopan santun, melainkan sikap kasar itulah yang lebih melekat pada sistem pikiran dan keyakinan peserta didik. Kasus ini membenarkan peribahasa bahwa “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Bahwa apa yang dilakukan guru, akan ditiru oleh anak didiknya dengan porsi yang lebih tinggi.
Oleh sebab itu fungsi dari kompetensi kepribadian guru sangat penting, karena di situ seorang guru harus memberikan contoh yang baik sekaligus mendidik dan membimbing. Dan apabila hal tersebut mampu di jalankan oleh seorang guru maka proses pembelajaran akan mampu untuk mencapai tujuan dari pembelajaran, yakni untuk mengembangkan kemampuan, membangun watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kesimpulan
Dengan begitu dari penjelasan mengenai kepribadian seseorang guru bahwa kepribadian guru sangat lah penting. Namun, faktanya dalam menerapkan kompetisi kepribadian guru dalam proses pembelajaran sedikit lebih terbatas atau kurangnya penerapan kepribadian guru dalam mendidik dan mengajar peserta didik.
Sedangkan untuk pengembangan dan penguatan kompetensi kepribadian seorang guru justru seolah-olah dikembalikan lagi kepada pribadi masing-masing guru. Seperti ungkapan yang mengatakan bahwa “segala sesuatunya kembali lagi dan bergantung pada pribadi masing-masing”. Oleh karena itu, sebagai calon pendidik atau seorang guru yang berkarakter, maka marilah berusaha belajar memperbaiki pribadi untuk selalu berusaha menguatkan kompetensi kepribadian kita. Agar ketika menjadi seorang guru nantinya mampu mendidik dan memberikan contoh yang baik, sehingga peserta didik akan tumbuh dan berkembang dengan memiliki kepribadian yang baik.